Mohon tunggu...
Lianing Diamurty
Lianing Diamurty Mohon Tunggu... -

?.?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Gratis Bukan Menjadi Pilihan Utama Orang Tua, Why?

21 Januari 2014   10:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan sekolah gratis ternyata tidak serta mertamenjadipilihan para orang tua khususnya dikelurahan malawele distrik Aimas kab. Sorong untuk menyekolahkan anak-anakmereka disekolah tersebut.Hal ini terbukti dengan :

1.sedikitnya siswa di sekolah gratis (RA Baitul Maqdis) dibandingkan dengan sekolah-sekolah berbayar di kelurahan tersebut.

2.jumlah siswa yang tak meningkat dari tahun sebelumnya, bahkan menurun.

Tahun ajaran 2011-2012: 24 siswa

Tahun ajaran 2012-2013: 18 siswa

Tahun ajaran 2013-2014: 20 siswa

Ini menjadi tanda Tanya besar bagi saya selaku kepala di sekolah tersebut. Ada sekolah gratis namun para orang tua lebih memilih menyekolahkan putra-putri mereka di sekolah-sekolah berbayar. Padahal kualitas dan fasilitas di RA baitul Maqdis bersaingdengan sekolah-sekolah lain. Tidak ada SPP dan juga DPP di sekolah ini, bahkanYayasanmenggratiskan seragam bagi siswa kurang mampu. Sekolah ini memiliki 2 ruang belajar, 1 ruang guru dan 2 kamar mandi.Ruang belajar yang nyaman dengan meja dan kursi yang baik juga dilengkapi dengan kipas angin di setiap ruangan, dan indah dengan dekorasi ruang yang penuh dengan pernak-pernik mainan, gambar dan alat- alat peraga. Memiliki taman bermain yang cukup luas di lengkapi dengan ayunan, jungkitan, putar-putaran dsb.

Dana operasional dan honor atau katakanlah uang transport 3 tenaga pendidik di sekolah ini semua berasal dari aksi social pendiri yayasan.

Sekilas tentang sekolah ini

RA Baitul Maqdis berdiri pada tahun 2011 dengan pendirinya yaitu Ibu Hj. Nurhidayati. Ide mendirikan sekolah gratis usia pra sekolah ini bermula saat pendiri tinggal dilingkungan petani, dimana banyak anak-anak tidak dapat mengecam bangku pendidikan dikarenakan biaya pendidikan yang sangat mahal terlebih pendidikan usia pra sekolah. Melihat fenomena ini ibu Hj. Nurhidayati mendirikan RA Baitul Maqdis dengan harapan agar taman kanak-kanak ini dapat membantu orang-orang kurang mampu.

Ada sekolah gratis namun para orang tua lebih memilih sekolah berbayar, why???? Selidik demi selidik setelah mewawancarai beberapa orang tua, ternyata mereka merasa gengsi jika anak-anak mereka disekolahkan di sekolah gratis. Menyekolahkan anak di sekolah mahal hanya sebagai ajang gaya-gayaanpara orang tua saja tanpa memikir segi kualitas dan kuantitas sekolah terutama dari segi ekonomi. Ini menjadi pelajaran bagi kita para /calon orang tua agar lebih bijak dalam memilih sekolah bagi anak-anak kita. Jangan hanya memandang dengan sebelah mata tentang sekolah gratis tetapi lihatlah kualitas dan kuantitasnya.

semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran …..see u

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun