Mohon tunggu...
Lia Ayu winanti
Lia Ayu winanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lia Ayu Winanti

Mahasiswa PGMI FTK INISNU Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengolah Galon Bekas Menjadi Tempat Sampah: Inovasi Kreatif Siswa MI Ma'hadul Huda

22 Oktober 2024   21:55 Diperbarui: 22 Oktober 2024   22:14 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proker PPL PGMI INISNU Temanggung / dokpri

Pada era dimana masalah sampah semakin mengkhawatirkan, upaya untuk mengelola limbah dengan bijak sangatlah penting. Kegiatan P5 ini dirancang untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya memilah sampah dan memanfaatkan barang bekas, seperti galon air, untuk membuat produk yang bermanfaat. Salah satu cara yang kreatif dan ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan galon bekas, untuk dijadikan tempat sampah. Dengan cara ini, siswa tidak hanya diajarkan konsep daur ulang, tetapi juga berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengembangkan kreativitas dan rasa tanggung jawab terhadap bumi. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anak-anak.

Transformasi Galon Bekas Menjadi Karya Berguna

Kegiatan pengolahan galon bekas menjadi tempat sampah dilaksanakan pada Rabu, 7 Oktober 2024, di MI Mahadul Huda. Kegiatan ini melibatkan siswa dari kelas 4, 5, dan 6. Setiap kelas diberikan dua galon mekas, yang merupakan hasil dari kebiasaan penggunaan air minum dalam kemasan.

Setiap kelas diberi dua galon bekas yang nantinya akan diolah menjadi dua jenis tempat sampah: organik dan non-organik. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari siswa yang bekerja sama untuk mengubah galon bekas menjadi tempat sampah.

Kelompok Tempat Sampah Organik Kelompok yang bertugas membuat tempat sampah organik mendesain galon agar dapat digunakan untuk menampung sisa makanan, daun-daunan, dan bahan organik lainnya. Mereka memotong bagian atas galon, melubangi sisi-sisi galon agar ada sirkulasi udara untuk membantu proses penguraian organik, dan menghias galon dengan cat ramah lingkungan untuk membedakannya sebagai tempat sampah organik.

Kelompok Tempat Sampah Non-Organik Sementara itu, kelompok yang membuat tempat sampah non-organik menyiapkan galon untuk menampung plastik, kertas, dan bahan lainnya yang tidak bisa terurai secara alami. Galon ini juga dihias sedemikian rupa untuk menandai bahwa isinya adalah sampah non-organik, sehingga memudahkan siswa lain untuk memilah sampah.

Manfaat Kegiatan P5

Kegiatan P5 ini memberikan banyak manfaat bagi siswa, di antaranya:

Pertama, peningkatan kesadaran lingkungan: Siswa secara langsung terlibat dalam upaya mengurangi sampah plastik dan menjaga kebersihan lingkungan.

Kedua, pengembangan keterampilan: Siswa melatih keterampilan motorik halus, kreativitas, dan pemecahan masalah.

Ketiga, penguatan kerjasama: Kegiatan kelompok mendorong siswa untuk saling bekerja sama dan menghargai perbedaan pendapat.

Keempat, peningkatan rasa percaya diri: Siswa merasa bangga dengan hasil karya mereka dan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan.

Selain memberikan manfaat bagi siswa, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi sekolah dan masyarakat. Dengan adanya tempat sampah yang dibuat siswa, lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan indah. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menginspirasi masyarakat sekitar untuk melakukan hal serupa dan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Apa yang dapat kita petik?

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan keterampilan motorik siswa dalam memotong, mengecat, dan menghias galon, tetapi juga meningkatkan pemahaman mereka tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Dengan adanya dua jenis tempat sampah di setiap kelas, siswa MI Mahadul Huda diharapkan dapat mulai membiasakan diri memilah sampah organik dan non-organik sejak dini.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan contoh nyata bahwa barang-barang bekas seperti galon dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain yang lebih berguna. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya mendidik, tetapi juga membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan dan kreatif dalam memanfaatkan barang bekas.

Melalui kegiatan P5 ini, siswa MI Mahadul Huda belajar bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab orang dewasa, tetapi juga peran penting yang bisa diambil oleh mereka sebagai generasi penerus. Dengan kreativitas dan pemahaman yang lebih baik tentang daur ulang, siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun