Mohon tunggu...
Lia Ayu winanti
Lia Ayu winanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lia Ayu Winanti

Mahasiswa PGMI FTK INISNU Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teknik Guru Mengatasi Anak Hiperaktif di Kelas Rendah

2 Juli 2023   03:03 Diperbarui: 2 Juli 2023   05:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengertian Hiperaktif 

Arga Paternotte dan Jan Buitelaar dalam Puspitasari (2020) mengemukakan bahwa "Hiperaktif atau yang sering disebut dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) anak yang selalu bergerak sepanjang hari dan tidak dapat duduk diam di kursi, merasa tidak tenang, mudah terganggu dan cepat frustasi". Pendapat lain dari Barkley dalan Febriana (2019) "Hiperaktif dikenal sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yang merupakan suatu kondisi neurologis yang melibatkan gangguan pada proses memusatkan perhatian dan perilaku Hiperaktivitas dan impulsivitas yang tidak sejalan dengan tingkat usia anak".

Dari sebagian pengertian diatas, dapat disimpulkan jika anak hiperaktif ialah anak yang hadapi hambatan pemusatan atensi yang disebabkan kehancuran kecil pada sistem saraf pusat dan otak yang hendak membawa akibat timbulnya kasus raga, psikis dan kasus sosial, sehingga rentan konsentrasi penderita jadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Anak hiperaktif sering kali bergerak tanpa tujuan. Dia melakukan segala aktivitas yang kelewatan hanya atas dasar keinginan semata, bukan perasaan ingin tahu semacam yang terjalin pada anak normal. Anak hiperaktif tidak pernah kehabisan tenaga. Ada saja kekuatan buat terus bergerak tanpa henti. Disaat anak lain merasa lelah, ia masih saja bergerak tanpa tujuan. Anak hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini diisyaratkan dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan berfungsi sekehendak hati maupun implusif. 

Faktor Penyebab Hiperaktif

Secara umum, anak hiperaktif memiliki tingkat kebugaran jasmani yang lebih rendah dibandingkan anak lainnya. Berbagai kondisi seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan sering terjadi. Saat tidur, biasanya tidak setenang anak-anak lain. Banyak anak dengan ADHD mengalami kesulitan tidur dan sering terbangun di malam hari. Selain itu, anak dengan aktivitas fisik yang banyak memiliki resiko kecelakaan seperti jatuh dan terkilir yang lebih tinggi.Berikut adalah faktor-faktor penyebab ADHD pada anak (Isnanto, 2013: 89), meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

Pertama, faktor neurologis, dengan insiden hiperaktivitas yang lebih tinggi pada bayi yang lahir dengan masalah prenatal (misalnya persalinan lama, gawat janin, persalinan forsep, toksisitas gestasional, dll.) dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Selain itu, berat lahir bayi terlalu rendah, ibu terlalu muda, ibu merokok dan minum alkohol serta faktor lain juga dapat meningkatkan kejadian ADHD.

Kedua, faktor toksik, beberapa zat makanan seperti salisilat dan pengawet berpotensi menimbulkan perilaku hiperaktif pada anak. Selain itu, anak-anak dengan kadar timbal serum yang tinggi, ibu yang merokok, minum, dan paparan sinar-X selama kehamilan juga dapat melahirkan anak-anak dengan ADHD.

Ketiga, faktor genetik, hiperaktivitas pada keluarga dengan anak hiperaktif sangat berkorelasi. Sekitar 25-35% ADHD masa kanak-kanak pada orang tua dan saudara kandung akan berkurang pada anak. Ini juga terlihat pada anak kembar.

Keempat, faktor kultural dan psikososial: pemanjaan, kurang disiplin dan pengawasan, orientasi kesenangan dan hukuman. 

Ciri-ciri anak hiperaktif 

Ciri secara universal siswa yang mempunyai hiperaktivitas sebagai berikut:

  • Tangan serta kaki tidak dapat diam ataupun duduk dengan resah.
  • Kerap meninggalkan kursi di kelas maupun dalam suasana yang lain kala diharapkan senantiasa duduk manis.
  • Kerap lari kesana kemari ataupun banyak memanjat manjat dalam suasana kala diharapkan senantiasa duduk manis.
  • Kerap tidak dapat diam kala bermain ataupun melaksanakan aktivitas waktu luang
  • Kerap" bergerak terus" ataupun kerap berperan seolah" didorong suatu motor".
  • Kerap berbicara terus-menerus. 

Tips Mengajar untuk Siswa Hiperaktif atau ADHD 

Guru dapat menggunakan beberapa teknik pengajaran berikut untuk membantu siswa Hiperaktif atau ADHD fokus dan tetap fokus ketika guru sedang mengajarkan materi pembelajaran:

Memulai pelajaran

  • Mulai kelas dengan isyarat audio, seperti bel atau bel kelas. (Guru juga dapat menggunakan petunjuk untuk menunjukkan berapa banyak waktu tersisa dalam pelajaran.) 
  • Lakukan kontak mata dengan siswa dengan ADHD. 
  • Buatlah daftar kegiatan kursus di papan tulis. 
  • Di awal kelas, beritahu siswa apa yang akan mereka pelajari dan tujuan pembelajaran apa yang akan mereka capai. Mengkomunikasikan materi kepada siswa sesuai dengan kebutuhannya.

Pelaksanaan pembelajaran

  • Buat instruksi tetap sederhana dan terstruktur. Gunakan alat peraga, bagan dan alat bantu visual lainnya.
  • Variasikan langkah-langkah pembelajaran untuk memasukkan berbagai jenis kegiatan. Banyak siswa dengan ADHD melakukannya dengan baik dalam permainan kompetitif atau aktivitas cepat dan intens lainnya. 
  • Miliki isyarat yang tidak mengganggu bagi siswa dengan ADHD, seperti menyentuh bahu siswa atau menempelkan catatan tempel di meja siswa, untuk mengingatkan siswa agar tetap mengerjakan tugas. 
  • Berikan istirahat yang sering kepada siswa ADHD Anda dengan memintanya meremas bola karet atau mengetuk sesuatu yang tenang sebagai pelampiasan aktivitas fisik. 
  • Cobalah untuk tidak meminta siswa dengan ADHD untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau menjawab pertanyaan yang mungkin terlalu sulit di depan umum.

Mengakhiri pelajaran

  • Merangkum poin-poin yang dianggap penting dari bahan kajian.
  • Jika memberikan tugas, mintalah tiga siswa yang berbeda mengulangi dan minta seluruh kelas untuk mengatakannya atau mengatakannya pada waktu yang sama dan menuliskannya di papan tulis.
  • Khususnya apa yang harus dibawa pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun