Mohon tunggu...
Liandry Lintong
Liandry Lintong Mohon Tunggu... Freelancer - .....

Hidup itu bukan perlombaan, tapi perjalanan yang harus dinikmati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

24 Agustus 2024   05:31 Diperbarui: 24 Agustus 2024   09:50 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ta'kan pernah terbalaskan perjuanganMu

PengorbananMu kasih sayangMu dihidupku


SenyumMu bahagiaku

BahagiaMu bahagiaku

Aku yang selalu merengek meminta-minta

Aku yang selalu membuatmu kecewa

Aku yang selalu membuatmu marah

Semua inginku kau penuhi 

Walau tanganmu hancur

Telapak kakimu terbelah

Tulang-tulang mu patah

Kau tak pernah lelah

Kini ku telah beranjak dewasa

Maafkan Aku Belum bisa membuatmu bangga

Izinkan aku tuk bahagiakanMu selagi masih ada waktu

 

Doakan aku agar bisa seperti mu

Ajarkan aku untuk tetap tegar 

Ajarkan aku untuk tetap tersenyum

Aku ingin sepertiMu 

Yang tak pernah menunjukan lelahmu walau kutahu kau lelah, sakit, tapi kau selalu berkata "Ayah tidak apa-apa, Ayah kuat, Ayah hebat"

Ajarkan aku tuk tetap berdiri tegak

Ajarkan aku tuk tetap tegar menghadapi kerasnya dunia

Semoga ku masih diberi kesempatan tuk bahagiakanMu

Salam cinta kasih dari anakmu untukMu Ayah

Liandry Lintong, 24 Agustus 2024

Manado, [06.00]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun