Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan, seperti halnya seorang guru. Untuk menjadi seorang guru yang professional, haruslah memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungisnya sebagai guru secara maksimal.
Dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman di bidangnya. Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan hanya memiliki pendidikan formal, tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) serta menguasai dan memahami landasan - landasan kependidikan yang tercantum dalam kompetensi guru.
Seorang Guru memiliki tugas yang beragam, dimana pengimplementasiannya dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.Â
Tugas guru sebagai profesi adalah mendidik, mengajar, dan melatih. Sedangkan dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua kedua, dimana seorang guru harus dapat menarik simpati dan menjadikan dirinya sebagai idola para siswanya.Â
Apapun yang disampaikan atau diberikan seorang guru kepada siswanya, haruslah dapat memotivasi dan bermanfaat terutama dalam hal belajar. Sementara itu, peran guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator dsb.
Beberapa komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai guru yang professional, yaitu :
- Guru sebagai sumber belajar
Peran guru sebagai sumber belajar ini berkaitan dengan penguasaan materi pelajaran dengan baik dan benar. Seorang Guru yang professional yang menguasai bahan ajar dengan baik, maka ia akan benar - benar berperan sebagai sumber belajar bagi peserta didiknya. Jadi, apapun yang ditanyakan peserta didiknya mengenai materi pelajaran maka ia akan  dapat menjawabnya dengan tegas dan penuh keyakinan. Sebagai sumber belajar, seorang guru harus mempunyai referensi yang luas dibandingkan dengan peserta didiknya. - Guru sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator, seorang guru berperan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk memudahkan siswanya dalam kegiatan proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu memahami berbagai media dan sumber belajar serta fungsinya masing masing. Pemahaman tersebut sangatlah penting, karena belum tentu suatu media cocok digunakan untuk mengajarkan semua bahan pelajaran. Sehingga guru perlu memiliki keterampilan dalam merancang suatu media pembelajaran. Karena dengan merancang akan mempermudah proses belajar. Jadi, guru sudah tahu media mana yang akan digunakan dalam penyampaian pelajaran. Bahkan guru juga dituntut untuk dapat mengorganisasikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar, termasuk memanfaatkan teknologi informasi. - Perkembangan teknologi informasi
Seorang guru dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang mutakhir. Melalui teknologi informasi ini memungkinkan guru dapat memilih media yang dianggap cocok dalam menunjang proses pembelajaran. Jangan sampai seorang guru gagap dalam menggunakan teknologi, karena guru harus dapat memberikan contoh kepada siswanya. Selain itu seorang guru juga dituntut mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi kepada siswanya. Karena suatu pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak ada interaksi antara guru dan siswa. Kemampuan berkomunkasi sangatlah penting untuk memudahkan siswa menangkap pesan yang telah disampaikan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. - Guru sebagai pengelola
Sebagai pengelola seorang guru berperan dalam memberikan dan menciptakan suasana atau keadaan belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan nyaman. - Melalui pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk teradinya proses belajar seluruh siswa.Â
- Ketika seorang guru tidak dapat menjaga kondisi kelas, maka para siswa tidak akan merasa nyaman dalam kelas dan akan cepat bosan. Selain itu kelas yang kondusif dapat meningkatkan motivasi belajar para siswa.
- Guru sebagai demonstrator
Sebagai demonstrator seorang guru harus dapat mempertunjukan kepada siswa segala sesuatu yang membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan. Sebagai demonstrator berarti seorang guru harus mempunyai dan menunjukan sifat - sifat terpuji dalam aspek kehiduan, dan guru juga merupakan sosok ideal sebagai idola yang dapat diteladani para siswanya. - Selain itu juga guru harus dapat menunjukan bagaimana cara yang tepat agar setiap pelajaran atau hal yang disampaikan kepada siswanya dapat dipahami dengan mudah oleh setiap siswa. Hal ini berkaitan dengan pendekatan, strategi, metode serta model pembelajaran yang di pilih dalam proses pembelajaran.
- Guru sebagai pembimbing
Seorang guru tidak dapat memaksakan agar muridnya menjadi "ini" atau menjadi "itu" karena siswa akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuannya. Karena tugas guru adalah menjaga, mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai potensinya masing masing. Untuk mengetahui potensi yang ada dalam diri para siswanya, seorang guru haus dapat memahami karakteristik setiap siswa yang di bimbingnya. - Misalnya memahami gaya dan kebiasaan belajar siswanya. Dengan demikian guru akan mengetahui kemana arah potensi peserta didik tersebut serta hal apa saja yang harus dipersiapkan oleh siswanya dalam jangka panjang.
- Guru sebagai motivator
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan aspek paling utama yang sangat penting. Motivasi dapat berasal dari diri sendiri atau dari orang lain. Sering kali siswa yang kurang berprestasi bukan dikarenakan oleh kurangnya kemampuan, tetapi disebabkan oleh kurangnya motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil belajar yang optimal seorang guru harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswanya. - Guru sebagai evaluator
Seorang guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil akhir pembelajaran, tetapi juga dilakukan pada proses serta kemampuan siswa dalam suatu pembelajaran. - Evaluasi ini bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa dan melalui evaluasi juga seorang guru dapat menentukan apakah siswa yang diajarkan sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga siswa tersebut berhak mendapat pembelajaran yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H