Mohon tunggu...
Liana Sukma
Liana Sukma Mohon Tunggu... Jurnalis - Liana Sukma

Mahasiswi sedang belajar menjadi Jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memanfaatkan Lahan dengan Sistem Aquaponik

16 Mei 2019   15:44 Diperbarui: 22 Mei 2019   16:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Contoh menanam dengan sitem Aquaponik pada tanaman sawi | dokpri

Bogor- Perkembangan pembangunan di perkotaan dapat berdampak buruk. Contohnya pada lahan pertanian yang semakin hari semakin berkurang. Lahan-lahan yang dulunya dijadikan untuk menanam lahan pertanian sekarang semuanya dijadikan gedung-gedung yang tinggi dan juga pemukiman penduduk dikarenakan semakin padatnya penduduk di hampir seluruh kota yang ada di Indonesia. Hal itu harus dijadikan perhatian bagi semua orang. 

Maka dari itu sekarang, kita harus bisa memanfaatkan lahan yang ada dan mencari solusi untuk jalan keluar ini. Penanaman dengan Sistem Aquaponik dapat dijadikan pilihan untuk menanam tanaman. 

Gambar: Contoh menanam dengan sitem Aquaponik pada tanaman sawi | dokpri
Gambar: Contoh menanam dengan sitem Aquaponik pada tanaman sawi | dokpri

Anda bisa belajar tentang menanam dengan sistem Aquaponik ini di Kuntum Farmfield yang berlokasi di Jl Raya Tajur Nomor 291. Tanaman Aquaponik atau Aquaculture adalah tanaman yang tidak hanya menggunakan air dalam proses pertumbuhannya. Sistem ini lebih memanfaatkan kotoran dari ikan untuk dijadikan komponen menanam Aquaponik dan tentu berbeda dengan penanaman dengan sistem hidroponik yang tanpa menggunakan tanah sebagai medianya tapi lebih memanfaatkan air. Ikan adalah kunci dari penanaman sistem ini, ikan dijadikan nutrisi bagi tanaman yang telah ditanam. Didalam sistem ini tidak hanya satu jenis ikan tetapi berbagai jenis ikan dapat digunakan dalam sistem Aquaponik ini, jenis ikannya bisa di sesuaikan dengan iklim lokal dan juga jenis yang sedang banyak tersedia di pasaran. Tapi biasanya, banyak yang memakai ikan nila dalam sistem ini. Di Kuntum Farmfield ini ia menanam sawi dengan sistem Aquaponik.

Tahap-tahap Menanam Dengan Sistem Aquaponik

  • Tahap Pertama

Penyemaian bibit kemudian disiram dan ditunggu kurang lebih selama dua minggu.

  • Tahap Kedua

Bibit yang berusia dua minggu di petik dan dimasukan ke dalam pot kecil berisikan serabut akar pohon kemudian digulung menyelimuti akar tanaman.

  • Tahap Ketiga

Tahap ketiga atau yang terakhir ini, tanaman yang telah dimasukan kedalam pot kecil kemudian dimasukan kedalam lubang sterofoam yang telah di sediakan di atas aquarium.

Manfaat Aquaponik

Selain caranya yang cukup mudah dan bisa dilakukan di rumah, sistem Aquaponik ini juga banyak memiliki manfaat yaitu:

  • Produk yang dihasilkan adalah produk organik karena hanya memanfaatkan pupuk dari kotoran ikan dan tentu bagus untuk kesehatan.
  • Menghasilkan sayur dan ikan dari satu produksi.
  • Hasil yang didapakan adalah sayuran yang segar dan ikan untuk sumber protein.
  • Bebas dari hama tanah dan tidak memerlukan penyiraman.
  • Pemeliharaan yang mudah.
  • Jika pertumbuhannya baik, maka hasilnya akan lebih cepat.

Bahan-bahan yang digunakan juga adalah bahan yang mudah dicari kita hanya memerlukan pompa aquarium bekas, paralon, botol/gelas bekas air mineral, gabus filer, sumbu kompor dan sekam/batu. Sistem ini bisa dijadikan inspirasi untuk anda yang mempunyai lahan yang tidak terlalu besar tapi ingin menanam berbagai tanaman di rumah karena caranya yang cukup mudah dengan biaya yang dikeluarkan relatif murah atau sistem ini juga dapat dijadikan sebuah bisnis yang menjanjikan untuk anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun