Berlangsung sekitar tahun 1300-1800, merupakan tahapan transisi antara tahapan teologi menuju tahapan positfistik. tahapan ini ditandai dengan adanya suatu kepercayaan manusia akan hukum alam secara abstrak. dimana msyarakat memiliki atau meyakini bahwa apapun yang terjadi pada kehidupan bisa dijelaskan sebagai kekuatan yang bersifat abstrak dan tidak lagi merujuk kepada kekuatan supernatural. jadi kepercayaan bukan lagi pada kekuatan dewa - dewa yang spesifik dalam kehidupan sosial, masyarakat tidak bersifat militer dan belum juga bersifat industri
3. Tahap Positivisme
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dan dianggap sebagai masa dewasa intelegensia manusia. pada tahapan ini manusia tidak lagi mencari ide- ide yang menakdirkan alam semesta menjadi penyebab fenomena. pemikiran manusia mulai percaya akan hukum-hukum yang menentukan fenomena. Tahap ini manusia mulai mempercayai data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir. sehingga manusia mulai maju berkembang didepan ilmu pengetahuan. Didominasi oleh rasional manusia dalam memahami semua peristiwa dalam memahmai msyarakat. Merupakan tahap akhir dari perkembangan manusia .Â
DInamika sosial Auguste Comte, dapat disimpulkan bahwa Comte adalah seorang tokoh utama dalam perkembangan sosiologi. Ia mengembangkan konsep positivisme sosial dan memahami masyarakat sebagai entitas yang berkembang melalui tiga tahap: teologis, metafisik, dan positif. Comte juga menekankan pentingnya metode ilmiah dalam memahami masyarakat. Pemikirannya memberikan dasar bagi disiplin sosiologi yang lebih terorganisir dan ilmiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H