Seperti halnya ekosistem pendidikan yang harus hidup, ekosistem dunia perbukuan juga harus hidup untuk mendorong peningkatan kualitas buku. Hidupnya ekosistem perbukuan itu harus disertai interaksi yang aktif antarpelaku di dunia perbukuan, salah satunya interaksi antara penulis dengan pembaca.
"Kualitas buku akan sangat ditentukan oleh respons pembacanya," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan saat membuka Islamic Book Fair 2016 di Istora Senayan, Jakarta, (27/2/2016).
Ia mengatakan, interaksi antarpelaku di dunia perbukuan itu salah satunya bisa diwujudkan dengan melengkapi data penulis di setiap buku yang diterbitkan. Data penulis tersebut antara lain berupa alamat penulis, surat elektronik (email), nomor telepon, bahkan nama akun media sosial, sehingga para pembaca dapat memberikan respons langsung kepada penulis mengenai kualitas buku yang bersangkutan.
"Jika semua penerbit dan penulis memasukkan infonya (biodata), maka akan jadi modal untuk meningkatkan mutu buku untuk edisi berikutnya," kata Mendikbud.
Seiring dengan tujuan meningkatkan kualitas buku yang digunakan di sekolah-sekolah, Mendikbud mengatakan Kemendikbud akan memberlakukan aturan di mana setiap buku yang akan dimasukkan ke sekolah-sekolah harus menyertakan data penulisnya secara lengkap. Dengan begitu, masyarakat terutama orang tua dan guru dapat memberikan respons berupa masukan atau kritik terhadap konten buku tersebut untuk meningkatkan kualitas buku.
"Semua buku yang masuk ke sekolah harus memasukkan kontak tentang penerbit dan penulisnya secara lengkap," tutur Mendikbud.
Ia menuturkan, Kemendikbud hanya bisa mengatur hal tersebut untuk buku-buku yang digunakan di sekolah, tidak bisa berlaku untuk buku-buku terbitan lain. Karena itu ia mengimbau Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) agar melengkapi data penulisnya sehingga masyarakat dapat memberikan kritik dan masukan yang berguna untuk meningkatkan kualitas buku.
"Ekosistem perbukuan hidup bila ada informasi. Dan informasi yang baik membuat pelakunya dapat berinteraksi dengan baik pula," tutur Mendikbud.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H