Mohon tunggu...
Lia mayda
Lia mayda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 farmasi Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Resensi Novel Ayah, Ini Arahnya, Ke Mana Ya?

26 Desember 2024   12:14 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku : AYAH, INI ARAHNYA, KE MANA YA?

Penulis : Khoirul Trian 

Tahun terbit: 2024

Penerbit : Gradien Mediatama 

Tebal : 164 Halaman

Sinopsis : 

Penulis berhasil menangkap perasaan mendalam seorang anak yang tidak hanya merindukan kehadiran Ayah, tetapi juga arah dan petunjuk dalam menjalani kehidupan.

 Buku ini dilengkapi dengan halaman aktivitas yang membuat pembaca tidak hanya terlibat secara intelektual tetapi juga emosional, menjadikannya pengalaman membaca yang interaktif.

Dibagi menjadi lima bab, setiap babnya dirancang dengan alur yang mengajak pembaca merenung, merasakan, dan akhirnya belajar mengikhlaskan. Buku ini sangat relevan bagi remaja atau siapapun yang merasakan hilangnya figur Ayah dalam hidup, baik secara fisik maupun emosional. Ini adalah bacaan yang mampu mengobati kerinduan sekaligus memberikan kekuatan untuk melanjutkan hidup dengan penerimaan.

Berikut salah satu kutipan isi dalam buku  ''Ayah, Ini Arahnya ke Mana, ya."

Ayah, ternyata benar ya. Setelah dewasa kita semua harus punya banyak uang. Harus bekerja
lebih keras lagi, harus bertarung dengan isi kepala sendiri. Harus menyampingkan banyak
keinginan untuk sekadar tetap bertahan hidup sampai bertemu pagi lagi.

Ayah, setelah dewasa aku bertemu banyak orang yang menyakitkan dalam hidup dan kali ini
aku gak punya banyak keberanian untuk melawannya. Ayah, kadang aku kalah, kadang aku kuat, kadang semuanya terjadi begitu saja dengan penuh pura-pura yang aku coba kesampingkan rasa sakitnya.

Ayah, hari ini aku kesepian dan gak tahu harus lari kemana lagi. Ayah, ini arahnya ke mana,
ya? Anak kecil ini kehilangan jalan pulangnya.

Kelebihan :

 1. Tema yang Relatable: Novel ini mengangkat tema keluarga, hubungan ayah dan anak, serta pencarian jati diri, yang sangat relevan dengan kehidupan banyak orang. Pembaca dapat dengan mudah mengidentifikasi diri mereka dengan karakter-karakternya.

2. Karakter yang Kuat: Karakter utama, baik itu ayah atau anak, memiliki kedalaman emosional yang kuat, sehingga pembaca dapat merasakan konflik batin yang mereka alami.

3. Cerita yang Menyentuh Hati: Menggambarkan dilema yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak yang berusaha untuk menemukan jalannya sendiri di tengah harapan orang tua yang besar.

4. Penulisan yang Mengalir: Gaya penulisan yang mudah dipahami dan alur cerita yang mengalir membuat novel ini menarik untuk dibaca.

5. Nilai Keluarga: Mengandung pesan-pesan moral yang baik, terutama tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga dan pemahaman terhadap perasaan orang lain.

Kekurangan : 

1. Plot yang Terlalu Umum: Tema mengenai hubungan keluarga dan pencarian jati diri mungkin terasa sudah sering diangkat dalam banyak novel, sehingga bagi beberapa pembaca, cerita ini terasa kurang segar atau inovatif.

2. Pengembangan Karakter yang Kurang Mendalam: Meskipun karakter-karakternya kuat, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa pengembangan karakter lebih lanjut dapat lebih ditonjolkan agar pembaca bisa lebih mendalam merasakan perjalanan emosional mereka.

3. Penyelesaian Konflik yang Terlalu Cepat: Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa konflik dalam cerita ini diselesaikan terlalu cepat dan tidak ada resolusi yang lebih kompleks.

4. Kurangnya Kejutan dalam Alur: Beberapa bagian dalam cerita bisa terasa terduga, dan alur cerita bisa jadi terlalu linier bagi pembaca yang lebih menginginkan twist atau kejutan.

Kesimpulan :

 Secara keseluruhan, novel ini mengajarkan pentingnya komunikasi dalam keluarga, pemahaman terhadap perasaan orang lain, serta perjuangan untuk menemukan identitas diri. Dengan latar belakang cerita yang penuh dengan dilema keluarga. Buku ini cocok bagi siapa saja yang pernah kehilangan arah atau merindukan kehadiran figur penting dalam hidup mereka, terutama bagi mereka yang menjalani hidup tanpa bimbingan seorang Ayah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun