Mohon tunggu...
Liam Max
Liam Max Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang Trader dan Investor dari Indonesia

trader dan investor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Youtuber "Sampah" Ferdian Paleka Akhirnya Tertangkap, Ini Pelajarannya...

8 Mei 2020   02:54 Diperbarui: 8 Mei 2020   15:49 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kejadian ini kita bisa belajar, bahwa apa yang dilakukan oleh si Ferdian Paleka ini kemungkinan besar adalah faktor didikan keluarga dan lingkungannya, apalagi kalau kita lihat keluarganya yang DIDUGA broken home, sehingga dari Ferdian kecil ini tidak mendapatkan pendidikan yang benar di lingkungan keluarganya yang akhirnya menjadi "GILA dan SAMPAH" seperti sekarang ini.

Penting bagi kita untuk menyadari bahwa dari sedini mungkin kita harus menanamkan pendidikan masyarakat dan sosial yang benar kepada anak-anak kita agar kelak tidak sampai menjadi Liar seperti halnya si Ferdian Paleka ini yang akhirnya "DIHAJAR OLEH DUNIA" karena perilakunya sendiri. Tentu ini akan sangat menyakitkan dan merusak masa depannya sendiri.

Semoga dari penangkapan si Ferdian Paleka ini dapat menjadikan pelajaran yang berharga bagi dia juga.

Dengan hukuman yang berat kemungkinan di kedepannya bisa berubah, apalagi dia masih muda dan perlu "dihajar" oleh dunia supaya sadar bahwa yang dilakukannya itu tidak benar, karena dari keluarganya sepertinya didikannya juga kurang, jadi perlu diberi pelajaran yang berat oleh dunia agar sadar dan tidak menjadi sampah masyarakat.

Diharapkan pada masa depan tidak ada lagi youtuber-youtuber gila yang melakukan aksi tidak terpuji seperti ini demi mendapatkan follower.

IG @garizluis37
IG @garizluis37
Melalui kejadian ini kita juga belajar suatu hal, bahwa tatanan masyarakat masa kini telah banyak bergeser bahwa banyak anak-anak muda sekarang seakan kurang peduli dengan sosial di sekitarnya. Mereka banyak dihadapkan dengan gadget dan video-video youtube yang seringkali banyak yang tidak mendidik tetapi justru hal itu yang ramai ditonton dan disukai mereka..

Hal ini kontras sekali dengan pada waktu saya dulu kecil yang bebas dari gadget pada sekitar tahun 1990 an

Mungkin dari pelajaran ini para orang tua juga dapat membuka matanya bahwa jangan membiarkan anak-anak bermain gadget terus menerus tanpa pengawasan ataupun mendidik anak-anaknya demi mendapatkan follower saja maka tega melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Lebih baik mendidik mereka dengan hal-hal yang bermanfaat dan peduli akan sosial di sekitarnya , itu yang lebih bermanfaat

Toh mendapatkan follower di sosial media bisa dilakukan dengan cara-cara lain yang lebih bermanfaat, jangan sekedar prank saja tetapi merugikan orang lain.

Semoga kita semua dapat belajar dari kejadian ini, terutama kepada generasi penerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun