Sulitnya ekonomi di masa sekarang sebenarnya juga memicu banyak sekali menumbuhkan peluang-peluang lain yang menarik, tetapi di antara banyak peluang tersebut tentunya kita harus jeli dalam memilihnya karena jangan sampai alih-alih sudah serius menjalankan bidang tersebut ternyata ujung-ujungnya penipuan atau scam, ataupun sudah kerja keras bertahun-tahun tetapi tanpa hasil.
Di tips kali ini saya ingin berbagi pengalaman mengenai cara memilih suatu peluang tersebut dan untuk investasi .
Peluang saat ini terbagi menjadi 2 jenis menurut saya yaitu ONLINE dan OFFLINE, dan untuk bisa dikatakan itu adalah sebuah peluang menurut saya adalah bilamana imbal hasil yang diberikan sangatlah menarik dan diatas suku bunga bank + inflasi, serta tidak perlu memerlukan modal yang besar (BALIK MODAL HARUS CEPAT).
Jadi misalkan dengan modal uang sekitar puluhan juta rupiah saja tetapi bisa menghasilkan ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah hanya dalam tempo waktu di bawah 5 tahun. Yang namanya peluang adalah harus bisa memberikan manfaat besar dalam waktu singkat, jadi bukan yang sekedar kerja keras tetapi hasil sedikit dan memerlukan waktu lama.
Memang ada juga peluang yang membutuhkan modal besar sampai bermilyar-milyar bahkan trilyunan rupiah, tetapi tentu saya tidak membahas peluang seperti itu disini, karena hanya segelintir orang para konglomerat yang sanggup mengambil peluang yang seperti itu, selain itu kemampuan saya juga belum berada di tahap itu, jadi saya belum bisa berbagi pengalaman di tahap konglomerat tersebut :)
Ok, kita kembali ke laptop
Untuk Peluang yang OFFLINE adalah seperti halnya bisnis konvensional pada umumnya tetapi bisa memberikan sumber pendapatan yang masif (banyak dan cepat), tetapi karena offline tersebut sebagian besar tidak bersifat digital maka seringkali membutuhkan modal yang lebih besar ataupun tempo waktu yang lebih lama, serta proses yang lebih ribet.
Contoh beberapa peluang offline adalah seperti jual beli bisnis waralaba atau franchise, bisnis minimarket dengan banyak cabang, lalu jual makanan minuman sederhana yang kemudian membludak pengunjungnya, jual ramuan2 herbal, menjadi seorang motivator dan sebagainya.
Peluang usaha Online terdiri dari berbagai bidang seperti halnya E-Commerce, perusahaan rintisan aplikasi (startup), bisnis sosmed, payment, dan bisnis Keuangan secara Online.
Dan yang terakhir yang lebih menarik menurut saya adalah di BIDANG KEUANGAN secara online, karena relatif lebih mudah dan membutuhkan modal yang lebih bebas sesuai dengan kantong orang-orang pada umumnya.
Mengapa saya lebih menyarankan pada bidang keuangan yang online ?Â
karena melalui bidang tersebut sejatinya adalah dengan uang menghasilkan uang, bukan dengan uang menghasilkan benda yang harus menunggu terjual agar bisa menghasilkan uang lagi, apalagi saat ini industri keuangan bisa dilakukan secara online dan tidak terbatas pada lingkup tertentu, yang mana akan semakin memudahkan dan tidak rumit.
Selain daripada itu, bidang keuangan secara online ini bila nantinya kita sudah bosan sekalipun dan ingin tutup usaha maka modal usaha (yang berupa uang tersebut juga) bisa diuangkan atau dicash-out sewaktu-sewaktu ke rekening bank dan tidak tersangkut menjadi barang mati, properti atau kebendaan lainnya yang susah untuk diuangkan saat itu juga.
Ilustrasi skema perbandingannya adalah seperti berikut
BISNIS KEUANGAN = Uang -> Uang -> Uang , jika dicash-out saat itu juga maka akan menghasilkan uang lagi
NON KEUANGAN = Uang -> Barang -> Uang , tidak bisa dicash-out saat itu juga kecuali menunggu proses barang-barang terjual semua
Dari skema tersebut dapat terbaca bahwa return pengembalian peluang usaha di bidang keuangan lebih liquid, lebih simple, dan lebih besar pengembaliannya, karena dari UANG menjadi UANG Kembali dan ini dapat mendongkrak % nilai Return On Investmentnya (ROI).
PENGALAMAN PRIBADI INVESTASI KEUANGAN
Sebagai pengalaman pribadi, saya pernah melakukan Investasiforex (Secara online tentunya) dengan pengembalian modal saya yang mencapai hampir 100% dalam tempo 2 tahun. Jadi modal 10,000 USD (anggap saja ekuivalen Rp.100 juta) dalam tempo 2 tahun menjadi Rp.200 juta. Nah tentunya ini sangat bagus. Coba bayangkan jika dengan 1 Milyar maka akan menjadi 2 Milyar dalam tempo waktu 2 tahun tersebut.
Bank adalah perusahaan yang aman, dan dana juga berada di tangan kita sendiri. Cara seperti itulah yang saya sebut dengan Aman, karena sekali lagi bahwa dana berada di tangan kita sendiri di perusahaan yang kredibel (bukan dana yang disetorkan ke orang lain ya !)
Hal yang seperti itu yang saya sebut sebagai peluang yang perlu kita tangkap dan dipertimbangkan.
BAGAIMANA DENGAN RESIKONYA ?
Untuk resiko, di setiap jenis bidang usaha pasti bisa terjadi resiko, dan jangan percaya jika ada yang ngomong tanpa resiko, itu pasti omong kosong atau janji-janji membual saja.
Tetapi jika dibandingkan dengan bidang usaha lainnya, maka pada bidang keuangan ini relatif lebih kecil, karena modal untuk memulainya pun lebih minimum jika dibandingkan dengan misalnya membuka minimarket yang mana ada biaya stok barang, biaya operasional, karyawan, birokrasi perijinan, tempat usaha, dan sebagainya, tentunya akan lebih besar resikonya di bidang minimarket daripada di bidang keuangan menurut saya.
MENGAPA FOREX YANG DIPILIH UNTUK BISNIS KEUANGAN INI ?
Dari pengalaman saya, Forex atau Valas (Valuta Asing) itu sebenarnya adalah Uang yang diperdagangkan, dan saya pernah membandingkan antara Forex dengan Instrumen lainnya seperti Saham, Obligasi dan bahkan non keuangan seperti Property (rumah), yang setelah itu saya lihat pergerakan dan cara kerjanya bahwa Forex lebih unggul, lebih cepat dan lebih liquid untuk menghasilkan cash flow.
Jenis Property seperti Rumah, Tanah, Ruko, Apartment, dan semacamnya sulit untuk diuangkan (tidak liquid), lalu untuk Obligasi tingkat imbal hasilnya sangat kecil dan "susah kaya", sedangkan Saham hanya mengandalkan kenaikkan saja (1 arah saja) dan jumlah liquiditasnya lebih terbatas daripada Forex.
Di Forex bisa mengambil peluang pada semua sisi pergerakan baik naik ataupun turun (tidak pada 1 sisi saja) dan sangat liquid atau mudah diuangkan dalam jumlah berapapun, inilah yang kemudian saya melirik untuk mengambil Forex.
Resiko di forex lebih minimum, lebih simple, dan mudah untuk dicash-out sewaktu-waktu, ini yang saya tangkap setelah saya menggelutinya beberapa tahun ini.
Investasi-investasi Forex memang ada banyak jenisnya, seperti strategi dengan Robot Forex, Trading Forex teknikal fundamental, bahkan yang tipu-tipu dengan model investasi atau pengelolaan dana yang mengatasnamakan forex pun juga banyak.Â
Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut, saya berikan 3 TIPS untuk cara memilihnya, yaitu:
PERTAMA cek track recordnya dengan meminta audit dari web link FXBLUE ataupun MYFXBOOK yang minimal harus sudah teruji diatas 6 bulan dan profitable (saya berikan contoh audit dengan Fxblue ini contohnya dapat dilihat pada web Trade pay , kemudian scroll ke trade performancenya, seperti itulah hasil audit fxblue)
lalu yang KEDUA apakah menggunakan teknik trading yang berbahaya seperti melipat/menggandakan atau memperbanyak volume lot atau tidak pada setiap posisi transaksinya ketika terjadi minus (disebut Martingale. hati2 dengan cara tersebut), contoh martingale yaitu trading dengan volume lot 0.1 kemudian digandakan lagi menjadi 0.2 lot, kemudian 0.4, kemudian 0.8, dst... Â Itu adalah teknik yang berbahaya dan harus dihindari.
Dan yang KETIGA adalah apakah menggunakan perusahaan broker yang kredibel atau tidak.Â
Nah Itu adalah 3 hal yang selalu saya cek ketika memilih untuk berbisnis Investasi Forex supaya tidak terjadi hal-hal yang buruk di kemudian harinya.
HATI-HATI DENGAN PELUANG KEUANGAN YANG BERBAHAYA ATAU MONEY GAME
Skema peluang di bidang keuangan memang sangat menggiurkan, tetapi jikalau tidak berhati-hati maka bisa salah memilih masuk ke skema Money Game , yang mana ini bersifat short term (jangka pendek) yang sewaktu-waktu bisa kehilangan uang akibat dibawa lari oleh si pengelolanya.
1. Dana investasi disetorkan kepada pihak pengelola yang tidak jelas
2. dengan janji-janji imbal hasil pasif income yang tinggi
3. dan dipasarkan melalui skema MLM
Hati-hati dengan bentuk penawaran yang memiliki 3 ciri sekaligus seperti diatas.
Karena dari 3 ciri tersebut bisa terlihat bahwa dana ditransfer kepada orang lain yang kita tidak tahu itu siapa, ataupun ditransfer ke perusahaan yang tidak jelas regulasinya, kemudian diberi janji-janji imbal hasil tinggi tanpa bekerja dan dipasarkan melalui skema MLM, tentu ini sangat aneh dan 99% bisa dipastikan bahwa itu adalah skema ponzi, yaitu sistem gali lubang tutup lubang. Umurnya pun biasanya rata-rata hanya beberapa bulan hingga 2 tahun maksimum, lalu setelah itu menghilang...
Contoh-contoh Ponzi yang berbahaya di bidang keuangan adalah seperti GCG, MIA Fintechfx, Financial.org (FO), Bitconnect, Pendulom, D4F, dan semacamnya. Jangan ikut-ikut yang seperti itu jika tidak paham resikonya.
Jangan sekedar menangkap peluang yang mana bekerja keras setengah mati tetapi hasilnya kecil, itu akan membuang hal yang paling berharga di diri anda yaitu Waktu.Â
Bekerja keras tetapi hasilnya tidak sebanding adalah Bukan disebut dengan peluang dan Bukan disebut dengan investasi.
Pintar-pintarlah dalam memilih suatu peluang dan investasi di masa kini !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H