Mohon tunggu...
Lia Lien Novemmiliyana
Lia Lien Novemmiliyana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu Rumah Tangga

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua anak dan suami karyawan swasta. Selain itu, saya juga seorang guru di sekolah dasar. Saat ini saya sedang mengambil kuliah S2 jurusan Manajemen Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Berbasis Sekolah di Era Digital: Tantangan dan Peluang

21 Desember 2024   21:44 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munculnya era digital dalam dunia pendidikan

Latar belakang munculnya era digital dalam dunia pendidikan dapat dijelaskan melalui perjalanan transformasi yang panjang dan berkelanjutan. Era digital dalam pendidikan tidak muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari perkembangan teknologi yang terus berevolusi sejak pertengahan abad ke-20.

Awal mula transformasi digital dalam pendidikan dapat ditelusuri pada tahun 1960-an ketika komputer mainframe pertama kali digunakan untuk keperluan administratif di institusi pendidikan. Pada masa ini, penggunaan teknologi masih sangat terbatas dan hanya dapat diakses oleh segelintir institusi pendidikan yang memiliki sumber daya memadai. Namun, periode ini menandai titik awal integrasi teknologi dalam sistem pendidikan.

Memasuki era 1980-an dan 1990-an, revolusi komputer personal membawa perubahan signifikan dalam landscape pendidikan. Komputer mulai masuk ke ruang-ruang kelas, dan laboratorium komputer menjadi fasilitas standar di banyak sekolah. Periode ini juga ditandai dengan munculnya berbagai software pendidikan yang memungkinkan siswa untuk belajar melalui media interaktif, meskipun masih dalam bentuk yang relatif sederhana.

Momentum besar dalam digitalisasi pendidikan terjadi pada akhir 1990-an dengan hadirnya internet yang mulai dapat diakses secara luas. Internet membuka pintu gerbang informasi yang tak terbatas dan memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan secara global. Institusi pendidikan mulai mengembangkan website mereka sendiri, dan konsep pembelajaran jarak jauh mulai mendapatkan bentuk barunya melalui platform digital.

Era 2000-an menandai titik balik yang crucial dengan masifnya penggunaan teknologi mobile dan media sosial. Smartphone dan tablet menjadi alat pembelajaran yang powerful, memungkinkan akses ke materi pendidikan kapan saja dan di mana saja. Learning Management System (LMS) mulai dikembangkan secara luas, memberikan platform terintegrasi untuk mengelola pembelajaran digital secara komprehensif.

Pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020 menjadi katalis yang mempercepat adopsi teknologi digital dalam pendidikan secara drastis. Dalam waktu singkat, institusi pendidikan di seluruh dunia dipaksa untuk beralih ke mode pembelajaran daring. Situasi ini mendorong inovasi dalam metode pengajaran digital dan pengembangan platform pembelajaran yang lebih canggih, serta memaksa pendidik dan peserta didik untuk beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi pembelajaran digital.

Saat ini, era digital dalam pendidikan telah mencapai tahap yang jauh lebih matang dengan hadirnya teknologi-teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Internet of Things (IoT). Teknologi-teknologi ini tidak hanya mengubah cara pembelajaran dilakukan, tetapi juga mentransformasi pengalaman belajar menjadi lebih immersive, personalized, dan efektif. Perkembangan ini menandai fase baru dalam evolusi pendidikan digital, di mana batas-batas antara pembelajaran tradisional dan digital semakin kabur, menciptakan paradigma baru dalam dunia pendidikan.


Konsep dasar manajemen berbasis sekolah (MBS)

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan model pengelolaan sekolah yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Dalam konsep ini, sekolah memiliki kewenangan dan tanggungjawab yang lebih besar dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Prinsip utama MBS adalah desentralisasi kewenangan dari pemerintah pusat ke tingkat sekolah. Hal ini berarti sekolah memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal, mengelola sumber daya manusia, mengelola keuangan sekolah, serta mengatur berbagai program dan kegiatan pembelajaran. Desentralisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sekolah karena keputusan dibuat oleh pihak yang paling memahami kondisi dan kebutuhan sekolah.

Komponen penting dalam implementasi MBS adalah partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar. Keterlibatan semua pihak ini penting dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan program, pelaksanaan kegiatan, hingga evaluasi hasil. Melalui partisipasi aktif ini, diharapkan dapat terbangun rasa memiliki yang kuat terhadap sekolah dan program-programnya, sehingga semua pihak akan berkontribusi secara optimal untuk kemajuan sekolah.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi pilar penting dalam pelaksanaan MBS. Sekolah harus dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pemangku kepentingan. Hal ini mencakup pengelolaan keuangan, penggunaan fasilitas, pelaksanaan program, hingga hasil yang dicapai. Keterbukaan informasi dan pertanggungjawaban yang jelas akan membangun kepercayaan antara sekolah dengan masyarakat dan mendorong dukungan yang lebih besar untuk pengembangan sekolah.

MBS juga menekankan pada peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Sekolah didorong untuk terus melakukan evaluasi diri, mengidentifikasi kebutuhan pengembangan, dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Fokus utamanya adalah pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Untuk mencapai hal tersebut, sekolah perlu mengembangkan program-program inovatif, meningkatkan kompetensi guru dan staf, serta membangun budaya mutu yang kuat di lingkungan sekolah.

Urgensi adaptasi MBS di era digital 

Era digital telah membawa perubahan fundamental dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai sebuah sistem pengelolaan pendidikan perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital untuk mempertahankan relevansi dan efektivitasnya. Adaptasi ini menjadi sangat mendesak mengingat tuntutan zaman yang mengharuskan sekolah untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan generasi digital.

Urgensi adaptasi MBS di era digital pertama-tama didorong oleh perubahan karakteristik peserta didik yang merupakan generasi digital native. Generasi ini memiliki cara belajar dan berinteraksi yang berbeda dengan generasi sebelumnya, dimana mereka lebih familiar dengan penggunaan teknologi digital dalam keseharian mereka. MBS perlu mengakomodasi kebutuhan ini dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih engaging dan efektif bagi peserta didik.

Tantangan global dan persaingan yang semakin ketat juga menuntut sekolah untuk dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi digital yang memadai. MBS harus mampu memfasilitasi pengembangan keterampilan digital siswa melalui berbagai program dan kegiatan pembelajaran yang berbasis teknologi. Hal ini mencakup penggunaan platform pembelajaran digital, pengembangan literasi digital, serta pemanfaatan berbagai tools dan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa kini.

Efisiensi dan efektivitas pengelolaan sekolah dapat ditingkatkan secara signifikan melalui adaptasi digital dalam MBS. Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah, platform komunikasi digital, serta berbagai aplikasi administrasi dan pembelajaran dapat mempermudah koordinasi antar pemangku kepentingan, mempercepat proses pengambilan keputusan, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sekolah. Selain itu, data yang dihasilkan dari sistem digital dapat dimanfaatkan untuk analisis dan pengembangan program yang lebih tepat sasaran.

Adaptasi MBS di era digital juga menjadi kunci dalam membangun ketahanan sekolah menghadapi berbagai situasi tidak terduga, seperti yang telah dibuktikan selama pandemi COVID-19. Sekolah yang telah mengadaptasi sistem digital dalam pengelolaannya terbukti lebih siap dalam menghadapi transisi ke pembelajaran jarak jauh dan hybrid learning. Oleh karena itu, mengintegrasikan teknologi digital dalam MBS bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendasar untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas pendidikan di masa depan.

Tantangan Manajemen Berbasis Sekolah di Era Digital

 Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di era digital menghadapi berbagai tantangan kompleks yang memerlukan perhatian dan penanganan serius dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Tantangan-tantangan ini muncul sebagai konsekuensi dari pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan paradigma pendidikan yang mengharuskan sekolah untuk beradaptasi dengan cepat.

Tantangan pertama berkaitan dengan kesenjangan digital (digital divide) yang masih terjadi di berbagai daerah. Tidak semua sekolah memiliki akses yang sama terhadap infrastruktur teknologi dan konektivitas internet yang memadai. Hal ini menciptakan ketimpangan dalam implementasi MBS berbasis digital, di mana sekolah di daerah perkotaan cenderung memiliki keunggulan dibandingkan sekolah di daerah terpencil atau kurang berkembang.

Kompetensi digital tenaga pendidik dan tenaga kependidikan menjadi tantangan berikutnya yang signifikan. Banyak guru dan staf sekolah yang masih mengalami kesulitan dalam mengadaptasi teknologi digital dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Kebutuhan akan peningkatan kapasitas digital tidak hanya terbatas pada kemampuan teknis mengoperasikan perangkat dan aplikasi, tetapi juga mencakup pemahaman tentang pedagogi digital dan manajemen pembelajaran berbasis teknologi.

Aspek keamanan dan privasi data menjadi perhatian serius dalam implementasi MBS di era digital. Sekolah harus mengelola data sensitif siswa, guru, dan operasional sekolah dalam sistem digital, yang membuatnya rentan terhadap ancaman keamanan siber. Tantangan ini semakin kompleks dengan adanya regulasi perlindungan data yang harus dipatuhi dan kebutuhan untuk membangun sistem keamanan yang robust.

Kendala finansial juga menjadi tantangan besar dalam adaptasi digital MBS. Investasi dalam infrastruktur teknologi, perangkat keras, perangkat lunak, dan pemeliharaan sistem membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Banyak sekolah menghadapi kesulitan dalam mengalokasikan dana yang cukup untuk digitalisasi di tengah berbagai kebutuhan operasional lainnya yang juga mendesak.

Resistensi terhadap perubahan dari berbagai pihak juga menjadi tantangan yang tidak dapat diabaikan. Beberapa stakeholder mungkin merasa tidak nyaman atau enggan untuk mengadopsi sistem digital dalam pengelolaan sekolah karena berbagai alasan, mulai dari kekhawatiran akan kompleksitas teknologi hingga ketakutan akan hilangnya aspek personal dalam interaksi pembelajaran dan manajemen sekolah.

Tantangan terakhir berkaitan dengan keberlanjutan sistem digital yang telah diimplementasikan. Sekolah perlu memastikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat terus diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi terbaru. Hal ini membutuhkan perencanaan jangka panjang yang matang, termasuk strategi untuk pemeliharaan sistem, upgrade teknologi, dan pengembangan kapasitas SDM secara berkelanjutan.

Peluang Manajemen Berbasis Sekolah di Era Digital

Era digital membuka berbagai peluang besar bagi pengembangan dan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang lebih efektif dan efisien. Transformasi digital memberikan kesempatan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan mereka melalui berbagai inovasi dan pendekatan baru dalam pengelolaan sekolah.

Digitalisasi sistem administrasi dan manajemen sekolah membuka peluang untuk menciptakan sistem pengelolaan yang lebih terintegrasi dan efisien. Penggunaan platform manajemen sekolah digital memungkinkan otomatisasi berbagai proses administratif, mulai dari pengelolaan data siswa, pencatatan kehadiran, penilaian, hingga pelaporan keuangan. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan sumber daya, tetapi juga meningkatkan akurasi dan aksesibilitas data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Peluang kolaborasi dan networking antar sekolah menjadi semakin terbuka lebar di era digital. Melalui platform digital dan sistem komunikasi online, sekolah dapat dengan mudah berbagi pengalaman, praktik terbaik, dan sumber daya pembelajaran dengan sekolah lain di berbagai wilayah. Kolaborasi ini dapat memperkaya pengalaman pembelajaran siswa dan mendorong inovasi dalam praktik pengajaran dan pengelolaan sekolah.

Era digital juga membuka peluang untuk pengembangan model pembelajaran yang lebih personalized dan fleksibel. Dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran adaptif dan analisis data, sekolah dapat merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Platform pembelajaran digital memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri dan mengakses materi pembelajaran dari berbagai sumber.

Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan dapat ditingkatkan secara signifikan melalui platform digital. Sekolah dapat mengembangkan sistem komunikasi yang lebih efektif dengan orang tua, memberikan akses real-time terhadap perkembangan siswa, dan memfasilitasi partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Platform digital juga memungkinkan sekolah untuk membangun jejaring yang lebih luas dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha dan industri.

Peluang untuk mengembangkan sumber pendapatan alternatif juga terbuka melalui digitalisasi. Sekolah dapat mengembangkan program-program pembelajaran online, kursus singkat, atau layanan konsultasi pendidikan yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Hal ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi masyarakat tetapi juga dapat menjadi sumber pendanaan tambahan untuk pengembangan sekolah.

Teknologi digital juga membuka peluang untuk pengembangan sistem evaluasi dan penjaminan mutu yang lebih komprehensif. Melalui analisis data yang didukung teknologi, sekolah dapat melakukan monitoring dan evaluasi program secara lebih sistematis, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan mengukur dampak dari berbagai inisiatif pengembangan sekolah. Hal ini memungkinkan sekolah untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan mereka berdasarkan data dan bukti yang konkret.

Strategi implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di era digital

Berikut adalah penjelasan tentang strategi implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di era digital:

  1. Pada era digital, guru dan kepala sekolah perlu dilatih dalam penggunaan teknologi pendidikan. Pelatihan ini mencakup penggunaan perangkat lunak edukasi, platform e-learning, dan teknik pengajaran digital. Dengan peningkatan kapasitas ini, mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

  2. Kurikulum harus disesuaikan dengan teknologi digital. Ini termasuk pengembangan materi ajar yang interaktif dan dapat diakses secara online. Kurikulum digital juga memungkinkan penambahan konten yang lebih relevan dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan mereka.

  3. Teknologi dapat digunakan untuk evaluasi dan monitoring yang lebih efektif. Alat seperti sistem manajemen pembelajaran (LMS) memungkinkan guru untuk mengukur kemajuan peserta didik secara real-time dan memberikan umpan balik cepat. Ini membantu dalam menyesuaikan metode pengajaran berdasarkan kebutuhan individu.

  4. Era digital memungkinkan orang tua dan masyarakat untuk lebih mudah terlibat dalam proses pendidikan. Platform digital seperti aplikasi komunikasi antar guru dan orang tua, serta portal informasi sekolah, dapat meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara sekolah dan komunitas.

  5. Untuk mendukung implementasi MBS di era digital, infrastruktur teknologi yang memadai harus ada. Ini termasuk akses internet yang cepat dan stabil, perangkat komputer, dan peralatan audiovisual yang memadai. Infrastruktur yang baik memastikan bahwa teknologi dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran.

  6. Menciptakan budaya sekolah yang mendukung penggunaan teknologi. Ini termasuk mendorong inovasi, mengakui dan memuji upaya guru dalam penggunaan teknologi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung eksperimen dan pembelajaran berbasis teknologi.

Ringkasan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menghadapi sejumlah tantangan di era digital

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menghadapi sejumlah tantangan di era digital, terutama dalam hal kesenjangan teknologi. Tidak semua sekolah memiliki akses yang memadai terhadap perangkat digital, internet, atau infrastruktur pendukung lainnya, terutama di daerah terpencil. Selain itu, rendahnya literasi digital di kalangan guru dan tenaga kependidikan sering menjadi hambatan dalam memanfaatkan teknologi secara optimal. Resistensi terhadap perubahan juga muncul sebagai tantangan psikologis dan sosial, di mana beberapa pihak masih enggan menerima teknologi sebagai bagian dari pengelolaan dan pembelajaran di sekolah.

Di sisi lain, era digital menawarkan peluang besar bagi MBS untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Teknologi memungkinkan pengelolaan berbasis data, di mana sekolah dapat mengambil keputusan yang lebih akurat berdasarkan informasi yang tersedia. Selain itu, akses ke sumber belajar digital seperti platform online dan perpustakaan digital membuka peluang baru bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan siswa juga menjadi lebih mudah dengan dukungan aplikasi komunikasi yang memperkuat keterlibatan semua pihak.

Dengan mengatasi tantangan yang ada melalui strategi yang tepat, MBS dapat memanfaatkan peluang era digital untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, efisien, dan transparan. Transformasi digital dalam MBS bukan hanya tentang penerapan teknologi, tetapi juga tentang membangun budaya kolaborasi dan inovasi yang mendukung kualitas pendidikan yang berkelanjutan.

Saran untuk Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah dengan Pendekatan Teknologi

Pengembangan manajemen berbasis sekolah (MBS) dengan pendekatan teknologi memerlukan perhatian pada peningkatan literasi digital di kalangan guru, tenaga kependidikan, siswa, dan orang tua. Pelatihan rutin tentang penggunaan teknologi, baik dalam administrasi maupun pembelajaran, sangat penting untuk membangun kompetensi digital yang merata. Sekolah juga perlu menyediakan panduan teknis dan pelatihan yang berkelanjutan untuk memastikan semua pihak dapat beradaptasi dengan teknologi secara efektif.

Selain itu, penguatan infrastruktur teknologi menjadi prioritas utama. Sekolah perlu menjalin kerja sama dengan pemerintah, perusahaan teknologi, dan lembaga non-pemerintah untuk menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan akses internet yang memadai. Di daerah dengan keterbatasan infrastruktur, solusi seperti pengelolaan berbasis komunitas atau teknologi satelit dapat menjadi alternatif. Peningkatan infrastruktur ini harus disertai dengan penerapan sistem manajemen digital yang transparan, aman, dan mudah diakses oleh semua stakeholder.

Sekolah juga disarankan untuk mengadopsi pendekatan berbasis data dalam pengambilan keputusan. Dengan memanfaatkan aplikasi manajemen sekolah atau sistem informasi digital, kepala sekolah dapat menganalisis data tentang kehadiran siswa, kinerja akademik, dan kebutuhan sumber daya secara lebih akurat. Evaluasi dan monitoring berkelanjutan harus dilakukan untuk mengukur keberhasilan penerapan teknologi dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Melalui kombinasi strategi ini, MBS dapat menghadirkan sistem pendidikan yang lebih efisien, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Membangun Kolaborasi Lebih Luas demi Pendidikan yang Lebih Baik di Era Digital

Era digital menghadirkan tantangan dan peluang besar bagi dunia pendidikan. Untuk mengatasi berbagai kendala dan memanfaatkan teknologi secara optimal, diperlukan kolaborasi yang lebih luas antara semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Guru, siswa, orang tua, pemerintah, perusahaan teknologi, dan komunitas lokal harus bersatu dalam upaya menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Dengan bekerja bersama, kita dapat membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat di era digital.

Kolaborasi ini dapat dimulai dengan mempererat hubungan antara sekolah dan komunitas. Orang tua dan masyarakat sekitar dapat berkontribusi dengan menyediakan dukungan, baik dalam bentuk materi, waktu, maupun keahlian, untuk mendukung inisiatif digitalisasi di sekolah. Misalnya, program pelatihan bersama, donasi perangkat teknologi, atau pembentukan komunitas belajar berbasis digital dapat menjadi langkah awal yang signifikan.

Selain itu, kemitraan dengan pemerintah dan sektor swasta sangat penting. Pemerintah dapat membantu dengan menyediakan kebijakan yang mendukung transformasi digital di sekolah, sementara perusahaan teknologi dapat berkontribusi melalui inovasi perangkat lunak dan perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Dengan kemitraan strategis ini, sekolah dapat mengakses sumber daya dan pengetahuan yang mungkin sulit dijangkau secara mandiri.

Ajakan ini juga berlaku bagi individu yang peduli terhadap masa depan pendidikan. Dengan saling mendukung, berbagi pengalaman, dan berinovasi bersama, kita dapat memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas yang relevan dengan tuntutan zaman. Mari jadikan era digital sebagai momen untuk memperkuat sinergi demi menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun