Mohon tunggu...
lia istifhama
lia istifhama Mohon Tunggu... Dosen - dosen

dosen, aktivis, penulis, motivator

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Potret Ketabahan Orang Tua Saat Dipisahkan Maut dengan Anak Terkasih

4 Juni 2022   08:57 Diperbarui: 4 Juni 2022   09:05 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata dalam syarahnya, “Yang dimaksud dengan ihtisab adalah sabar atas kehilangannya seraya berharap pahala dari Allah atas musibah tersebut.”

Sedangkan dalam Hadis lain diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Jika anak seorang hamba meninggal, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Kalian telah mencabut anak hamba-Ku.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Ta’ala) berfirman, ‘Kalian telah mencabut buah hatinya.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Ta’ala) bertanya, ‘Apa yang dikatakan hamba-Ku.’ Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan istirja’.’ 

Allah berkata, ‘Bangunlah untuk hamba-Ku satu rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitulhamd’.” (HR. Tirmidzi no.1021 dan Ahmad dalam Al-Musnad no. 19725).

Bukan hanya diterangkan keutamaan atas ketabahan ditinggal sang buah hati yang dicintai, namun Rasulullah SAW bahkan pernah mengalaminya. Diantara putra terkasih yang mendahului Rasulullah SAW, adalah Al-Qasim (wafat usia 2 tahun), Sayyidina Abdullah (Iwafat usia kanak-kanak), dan Sayyidina Ibrahim (wafat usia dewasa). Selain itu, Rasulullah SAW juga kehilangan putri terkasih, yaitu Ruqayyah yang merupakan istri dari sahabat Utsman bin ‘Affan.

Saat Itu, Rasulullah SAW berkata: “Segala puji bagi Allah, mengubur anak perempuan adalah perbuatan yang mulia.”

Subhanallah, musibah yang dialami Rasulullah SAW tersebut, menjadi potret ketabahan beliau yang sangat luar biasa. Dan kemudian saat kita kembalikan pada kisah wafatnya Eril yang tenggelam di sungai Aare di tengah waktunya berlibur bersama keluarga sekaligus persiapan studi S2nya, maka kita pun diingatkan kembali tentang syahidnya umat Muslim yang wafat akibat tenggelam.

Dijelaskan dalam Kitab Al Jami’us Shagier, hadis nomer 2699:

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: Syuhada’ (orang yang mari syahid) adalah lima: orang yang terkena wabah penyakit, orang yang sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang tertimbun reruntuhan bangunan roboh dan mati syahid di jalan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun