Mohon tunggu...
Lia Herliana
Lia Herliana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Assalamualaikum Saya seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah di kabupaten Sarolangun, saya sangat menyukai hal hal yang dapat memotivasi diri untuk berubah ke arah yang lebih baik, membaca adalah salah satu yang saya sukai tapi menonton dan mendengarkan acara yang bersifat memotivasi adalah hal yang lebih saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanasan Global dan Upaya Penanggulangannya

31 Desember 2022   11:15 Diperbarui: 31 Desember 2022   11:17 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 5: Persentase penyumbang jenis-jenis gas rumah kaca (IPCC)

Dari data IPCC sesuai data di atas, dituliskan bahwa kadar emisi gas rumah kaca jenis karbon dioksida di bumi sebesar 76,7% yang sebagian besar dihasilkan dari kegiatan pembakaran minyak fosil. Besarnya kadar gas tersebut tentu berpengaruh terhadap peningkatan efek rumah kaca di dunia. Kemudian, sektor penyumbang emisi gas rumah kaca global 2004 yang terkecil yaitu bersumber dari sampah. Sampah dapat menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca dikarenakan adanya penumpukan dan pembakaran sampah. Indonesia merupakan salah satu penghasil sampah terbesar di dunia. Setiap tahun, 38.5 juta ton sampah perkotaan dibuang ke 450 tempat pembuangan sampah resmi. 50% sampai 70% dari sampah tersebut adalah sampah organik. Sebanyak 76%  rumah tangga di Indonesia tidak memisahkan sampah menjadi dua jenis berbeda, yaitu organik dan non organik. Semua sampah yang terurai dan menghasilkan metana. Metana diketahui 20 kali lebih efisien dalam menghalau radiasi di atmosfer bumi. Masalah klasik lain yang dimiliki Indonesia berasal dari tradisi membakar sampah. Sampah organik dan sampah plastik disatukan untuk dibakar, padahal hasil pembakarannya adalah gas beracun dan mampu meningkatkan efek rumah kaca.

  • Dampak yang Ditimbulkan Oleh Efek Rumah Kaca

gambar-6-63afae3b0788a36376602292.png
gambar-6-63afae3b0788a36376602292.png

Gambar 6: Perubahan suhu bumi tahun 1999-200 terhadap tahun 1940-1980

Berdasarkan data dari IPCC, terlihat bahwa temperature bumi dari tahun ke tahun kian meningkat. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh efek  rumah  kaca. Suhu  rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. IPCC menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Upaya Mengurangi Terjadinya Efek Perubahan Iklim

Pada saat ini kondisi bumi kian memburuk akibat adanya perubahan iklim atas pemanasan global yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca, maka diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan yang menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup bumi ini.  Adapun beberapa upaya yang penulis ajukan dan laksanakan dalam kehidupan penulis adalah sebagai berikut

  • Membudidayakan sikap hemat listrik 

Listrik adalah salah satu bentuk energi yang sudah banyak dibutuhkan manusia. Meskipun tidak semua manusia menggunakan listrik, namun listrik adalah energi yang dibutuhkan dan digunakan oleh kebanyakan orang yang menjalani budaya hidup modern. Namun, listrik dari pembangkit listrik saat ini kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan karbon dioksida.  Semakin banyak penggunaan listrik, maka semakin banyak gas buangan yang berupa karbon dioksida sehingga efek rumah kaca bisa semakin memburuk. Selain dengan membudayakan sikap hemat listrik, cara mengatasi efek rumah kaca dan pemanasan global bisa dilakukan dengan menggunakan energi alam untuk memproduksi listrik. Energi alam tersebut misalnya adalah energi aliran air maupun angin sehingga tidak ada gas buangan karbon dioksida.

  • Menanam pohon sebanyak mungkin dan menjaga hutan

Pohon dan jenis tumbuhan berklorofil lainnya memiliki peran yang besar dalam membersihkan udara karena tumbuhan berklorofil memiliki kemampuan untuk mengolah karbon dioksida, air, sinar matahari dan unsur hara menjadi bahan organik dan oksigen. Oksigen adalah salah satu hal yang menjadi faktor penentu kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Karena itulah keberadaannya sangat diperlukan. Tanpa adanya oksigen, manusia dan makhluk hidup lain tidak bisa bernapas dan tidak bisa hidup. Karena itulah semakin banyak pohon yang ditanam di bumi, semakin banyak udara yang bisa dibersihkan dari berbagai polutan. Selain menanam pohon sebanyak mungkin, cara mengatasi efek rumah kaca dan pemanasan global juga bisa dilakukan dengan menjaga hutan. Pencegahan terhadap penebangan pohon di hutan secara sembarangan juga perlu dilakukan. Hal ini sangat penting karena hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia sekaligus penyeimbang ekosistem. Hutan terutama jenis hutan yang belum terjamah manusia memiliki keseimbangan ekosistem yang sangat baik sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang hidup dan bertahan dari pengaruh lingkungan luar.

  • Kurangi penggunaan bahan bakar transportasi 

Pembakaran menghasilkan gas karbon dioksida sebagai gas  buangan. Tidak hanya pembakaran bahan bakar fosil tetapi juga pembakaran bahan bakar minyak seperti bensin. Apabila alat transportasi yang berbahan bakar minyak banyak digunakan dan jumlahnya semakin bertambah, maka karbon dioksida yang dibuang ke atmosfer juga bertambah. Akibatnya, efek rumah kaca dan pemanasan global yang terjadi akan semakin buruk. Karena itulah alat transportasi yang berbahan bakar minyak sebaiknya dikurangi penggunaannya. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan alat transportasi umum untuk mengurangi gas karbon dioksida di udara agar dapat menekan perubahan iklim yang ada. Cara mengatasi efek rumah kaca dan pemanasan global dari aspek transformasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat transportasi dengan energy alternatif yang tidak menghasilkan karbon dioksida sebagai gas buangan misalnya seperti sepeda, motor atau mobil listrik, mobil berbahan bakar hidrogen dan sebagainya.

  • Mengolah sampah dengan baik

Sampah selalu menjadi masalah di manapun manusia berada. Terutama sampah seperti plastik yang sulit terurai. Karena banyaknya sampah plastik dan jenis sampah lain yang mengganggu keindahan dan kebersihan lingkungan, kebanyakan orang menjadi tidak sabar dan membakar sampah tanpa mempertimbangkan akibatnya. Tidak semua sampah harus dibakar karena ada jenis sampah yang juga bisa didaur ulang. Terutama karena pembakaran sampah juga menghasilkan gas karbon dioksida yang merupakan salah satu penyebab efek rumah kaca. Karena itulah sebaiknya sampah dipilah terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut. Sampah yang bisa didaur ulang sebaiknya didaur ulang dan sampah organik yang bisa segera terdekomposisi sebaiknya dijadikan kompos sehingga karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran sampah bisa berkurang.  Cara mengatasi efek rumah kaca dan pemanasan global yang berkaitan dengan adanya perubahan iklim dengan metode ini cukup efektif jika diterapkan oleh banyak orang karena asap dari pmbakaran sampah juga bisa mencemari lingkungan dan mengganggu sistem pernapasan.

  • Menerapkan sistem budidaya pertanian dan peternakan yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun