Bahkan saat ini negara-negara tertentu mendukung adanya kaum ini. Mereka tak lagi menganggap hal yang aneh, justru mereka di anggap kaum yang tertindas, terintimidasi dan mereka merasa terjebak di raga yang salah. Mereka yakin tidak ditakdirkan menjadi laki-laki dan pada akhirnya mereka ”mengubah” diri mereka menjadi ”wanita” begitupun sebaliknya, banyak diantara mereka merasa nyaman menjadi kaum LGBT banyak faktor penyebab mereka menjadi LGBT. Seperti broken home, trauma akan suatu hal, pernah mengalami tindak kekerasan seksualitas, ataupun tidak mendapat pengawasan dari orang tua. Negara-negara tersebut mendukung dan mengakui dengan adanya kaum LGBT karena mereka yakin itulah hak yang dimiliki setiap orang. dan setiap orang berhak memilih keinginan hati dan kenyamanannya masing-masing.
Tak luput dari itu semua, dulu ruang lingkup kerja kaum LGBT sangatlah sempit mereka biasa bekerja di salon-salon sekarang kaum LGBT sudah merabah ke dunia kerja lain seperti modeling dan mereka pun membuat organisasi atau komunitas mereka menjadi luas. Masyarakat mulai memperhatikan kaum LGBT dan menerima adanya kaum LGBT. Spt contoh ryan jombang. Masih ingatkah kita mengenai berita kasus pembunuhan sadisnya? Tidakkah diantara masyarakat normal juga banyak yang berbuat lebih sadis dari kasus ryan jombang. Ya seperti itulah keadaan media Indonesia saat ini. Memandang kaum LGBT tak lagi salah dan menyimpang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H