Mohon tunggu...
babarol
babarol Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Jurusan Fisika Angkatan 2019 Universitas Brawijaya

Memahami, Menelaah, dan Menulis setiap apa yang dapat dipelajari dari kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Achmad Irfandi, Sosok Inspiratif Pelopor Kampung Lali Gadget

27 Agustus 2023   20:49 Diperbarui: 27 Agustus 2023   20:53 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giring Nidji Mengunjungi KLG (Foto: sidoarjonews.id)

"Yang jauh mendekat, yang dekat menjauh", begitulah gambaran generasi zaman sekarang. Keberadaan gadget telah membuat manusia lupa akan kebutuhannya sebagai makhluk sosial. Tak bisa dipungkiri bahwa gadget memang telah menyita rasa kepedulian terhadap orang sekitar dan mencuri jiwa sosial milik beberapa insan yang terpedaya akan keberadaannya.

Untungnya fenomena tersebut mendapatkan perhatian dari salah seorang pemuda inspiratif asal Sidoarjo, Jawa Timur, Achmad Irfandi. Pemuda kelahiran 1993 tersebut prihatin melihat anak-anak yang sering ke warung hanya untuk menumpang wifi. Padahal di usia tersebut, seharusnya lebih aktif untuk bergerak, bermain, dan tertawa bersama dengan teman-temannya. Bukan malah sibuk menatap layar gadget hingga tak berkesudahan.

Kampung Lali Gadget (Foto: pilar.id)
Kampung Lali Gadget (Foto: pilar.id)

Miris memang! Karena itulah Achmad Irfandi berinisiatif untuk mengadakan sebuah proyek untuk bermain dan belajar bersama yang disebut dengan Kampung Lali Gadget (KLG) yang berlokasi di Dusun Bender, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

Pada awal proyek tersebut dilaksanakan pada tahun 2018, pemuda lulusan S1 dan S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya tersebut meminjam tanah milik perangkat desa yang berukuran 45 x 50 m. 

Selain berencana mengadakan proyek untuk bermain dan belajar bersama, ia juga memberdayakan masyarakat setempat untuk membuat permainan tradisional yang nantinya dijual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Sejak awal pelaksanaannya, proyek tersebut sudah banyak diminati oleh masyarakat. Pada agenda pertama, terdapat 475 anak dari Sidoarjo dan Surabaya yang turut hadir untuk bermain bersama di KLG. Melihat respon yang cukup bagus, agenda tersebut terus berlanjut hingga pekan-pekan berikutnya setiap hari minggu. 

Pengunjung yang hadir pun banyak mulai dari SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa dan umum. Tak hanya dari Sidoarjo dan Surabaya, pengunjung yang hadir pun juga meluas hingga dari Gresik dan Malang. Bahkan, sempat ada mahasiswa dari Singapura yang pernah hadir di KLG untuk belajar memainkan permainan tradisional.

Giring Nidji Mengunjungi KLG (Foto: sidoarjonews.id)
Giring Nidji Mengunjungi KLG (Foto: sidoarjonews.id)

Meski sempat vakum ketika pandemi melanda, KLG tetap kembali aktif ketika kasus pandemi sudah mulai melandai. Paska pandemi, pengunjung KLG pun masih tetap ramai. KLG memang kreatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun