Peningkatan arus urbanisasi di Jakarta menjadi isu yang sedang ramai diperbincangkan baru-baru ini. Peningkatan tersebut diketahui bersamaan dengan peningkatan arus balik lebaran 2023.Â
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, arus balik lebaran 2023 meningkat sebesar 6,5% daripada arus balik lebaran pada tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi ke ibu kota.
Kenapa Urban ke Jakarta?
Tingginya arus urbanisasi di Jakarta menimbulkan pertanyaan tentang alasan mengapa Jakarta menjadi magnet urbanisasi bagi kaum urban. Singkatnya, ada beberapa alasan sehingga masyarakat tertarik untuk bermigrasi ke Jakarta.Â
Alasan yang paling utama yaitu karena Jakarta merupakan ibu kota negara dan pusat pemerintahan negara Republik Indonesia. Alasan mendasar berikutnya yaitu karena Upah Minimum Regional (UMR) Kota Jakarta cukup tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya.
Kedua alasan utama tersebut menarik minat masyarakat karena memberi harapan baru untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Masalah ekonomi memang seringkali menjadi alasan masyarakat melakukan urbanisasi. Dengan urbanisasi, masyarakat memiliki harapan baru untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi sehingga dapat hidup dengan lebih layak.
Dampak Tingginya Urbanisasi di Jakarta
Tingkat urbanisasi yang cukup tinggi dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat urban itu sendiri maupun masyarakat lokal Jakarta. Beberapa dampak yang dapat terjadi akibat tingginya tingkat urbanisasi yaitu semakin terbatasnya jumlah hunian, Jakarta menjadi semakin padat, semakin banyak daerah kumuh, lalu lintas semakin padat hingga meningkatkan terjadinya kemacetan, dan masih banyak lagi dampak yang dapat ditimbulkan.Â
Selain itu, daerah asal kaum urban dapat mengalami kekurangan masyarakat usia produktif sehingga memungkinkan terhambatnya perkembangan daerah.
Selain dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, tingginya tingkat urbanisasi juga dapat menimbulkan masalah baru. Masalah tersebut yaitu memungkinkan semakin banyaknya pengangguran di Jakarta.Â
Hal ini dapat terjadi karena masyarakat pendatang tidak memenuhi kualifikasi pekerja yang dibutuhkan di Jakarta. Akibatnya, mereka justru menambah angka pengangguran karena tidak mendapatkan pekerjaan serta tidak memiliki rencana untuk dilakukan karena minimnya keterampilan yang dimiliki.
Apa yang Harus Dilakukan?
Seiring dengan banyaknya dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari tingginya tingkat urbanisasi, maka masyarakat urban dituntut untuk dapat memiliki keterampilan agar bisa survive tinggal di Jakarta.Â
Setidaknya, sebelum memutuskan untuk melakukan urbanisasi, masyarakat urban harus sudah memiliki tujuan atau memang sudah diterima kerja di Jakarta. Jika belum diterima kerja, minimal masyarakat urban harus sudah memiliki rencana terkait apa yang akan dilakukan di Jakarta dengan bermodalkan keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu, penting bahwa kaum Pendatang Wajib Punya Keterampilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H