Mohon tunggu...
Lia Ananda Hartawan
Lia Ananda Hartawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - STIKes Mitra Keluarga

Saya merupakan seorang mahasiswi Jurusan Keperawatan di STIKes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lansia Sehat dan Bahagia Tanpa Depresi

15 Januari 2023   19:06 Diperbarui: 15 Januari 2023   19:12 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Lia Ananda Hartawan 

NIM    : 201905054

Tingkat & Kelas : Tingkat 4 - Kelas B

Prodi  : S1 Keperawatan

STIKes Mitra Keluarga

Persentase jumlah penduduk di Indonesia yang termasuk dalam kategori lanjut usia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, proporsi jumlah penduduk lansia di Indonesia yaitu sebesar 5.45% pada tahun 1980, 6.29% pada tahun 1990, 7.18% pada tahun 2000, 7.41% pada tahun 2010, 9.93% pada tahun 2020, dan 10.48% pada tahun 2022. 

Proporsi tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga sebesar 15.94% pada tahun 2036 dan 19.85% pada tahun 2045. Berdasarkan data besarnya proporsi jumlah penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2022 yang sudah mencapai 10.48%, menyebabkan Indonesia masuk dalam negara yang mengalami penuaan penduduk atau Ageing Population (Tusianti et al., 2022) dan (Pusdatin, 2022). 

Penuaan penduduk atau Ageing Population yang dialami oleh Indonesia dapat meningkatkan beban yang ditanggung oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Jika pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah berkualitas, maka dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka harapan hidup. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, angka harapan hidup di Indonesia yaitu sebesar 73.5% (Badan Pusat Statistik, 2022).

Salah satu gangguan kesehatan mental yang banyak dialami oleh lansia, sehingga menjadi beban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yaitu depresi. Depresi lansia adalah kondisi terganggunya psikologis pada seseorang dengan kategori lanjut usia yang berhubungan dengan alam perasaan yang sedih diikuti oleh gejala penyertanya seperti perubahan pola tidur, nafsu makan, psikomotor, tingkat konsentrasi, mudah lelah, muncul rasa putus asa dan perasaan tidak berdaya hingga muncul keingin bunuh diri (Azizah, 2011).  

Berdasarkan hasil penelitian (WHO, 2017), persentase depresi pada lansia di dunia yaitu sebesar 27% wilayah Asia Tenggara, 21% wilayah Pasifik Barat, 16% wilayah Mediterania Timur, 15% wilayah Amerika, 12% wilayah Eropa, 9% wilayah Afrika. Berdasarkan hasil penelitian (Kemenkes RI, 2018), persentase depresi pada lansia di Indonesia yaitu sebesar 29.5%. Beberapa faktor yang menyebabkan lansia mengalami depresi yaitu :

1. Kehilangan pasangan hidup, anggota keluarga, teman, ataupun hewan peliharaan yang disebabkan oleh kematian, perceraian, maupun perpindahan tempat tinggal

Lansia yang mengalamai kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya rasa sedih berkepanjangan dan kesepian

2. Kurang mendapatkan dukungan dari keluarga, teman sebaya, dan lingkungan

Lansia yang kurang mendapatkan dukungan (dukungan emosional, informasi, instrumental, penilaian dan penghargaan) dapat menyebabkan timbulnya rasa tidak diterima, tidak dihargai, tidak dicintai, dan diasingkan

3. Kondisi kesehatan yang menurun (Perubahan fisik, kognitif, spiritual, psikososial)

Lansia yang mengalami kondisi penyakit yang timbul akibat dari kondisi kesehatan yang menurun dapat menyebabkan :

a. Timbulnya perasaan ketidakberdayaan dan keputusasaan : Diakibatkan oleh keterbatasan dalam melakukan aktivitas

b. Hilangnya rasa percaya diri (gangguan citra diri) : Diakibatkan oleh kerusakan bentuk tubuh yang diakibatkan oleh penyakit maupun efek prosedur medis

c. Kejenuhan : Diakibatkan oleh frekuensi dan durasi pengobatan yang sudah berlangsung lama

4. Kehilangan pekerjaan dan menurunnya ekonomi

Lansia yang sudah mengalami masa pensiun jika tidak mampu untuk beradaptasi beresiko menyebabkan :

a. Timbulnya rasa khawatir terhadap keuangan untuk memenuhi kebutuhan setiap hari

b. Timbul rasa tidak berguna karena tidak bisa menghasilkan penghasilan uang untuk memenuhi kebutuhan dengan baik

c. Timbulnya rasa takut kehilangan penghasilan, pengakuan publik, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status yang dapat menyebabkan gangguan konsep diri (citra diri, ideal diri, peran diri, harga diri, dan identitas diri)

5. Kesiapan lansia menghadapi kematian

Jika lansia tidak mampu beradaptasi, meningkatkan kesiapan dan penerimaan terhadap kematian yang akan datang akan menyebabkan timbulnya rasa khawatir, takut, dan cemas

6. Faktor genetik

Depresi dapat diakibatkan oleh genetik atau diturunkan dari anggota keluarga sebelumnya yang pernah mengalami depresi

7. Pernah mengalami kejadian tragis

Lansia yang pernah mengalami kejadian tragis seperti kecelakaan, bencana, maupun kekerasan dalam hidupnya, beresiko mengalami depresi (Widi, 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun