Mohon tunggu...
KKN XV UNISNU DESA TEDUNAN
KKN XV UNISNU DESA TEDUNAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

الوقت أثمن من الذّهب ... "Al waktu atsmanu minadz dzahabi" �time is more valuable than gold

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi KKN XV UNISNU Jepara Dalam Rangka Sedekah Bumi di Desa Tedunan Kedung Jepara

11 Agustus 2023   15:30 Diperbarui: 11 Agustus 2023   15:42 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN XV UNISNU Jepara Desa Tedunan (Dok. pribadi)

Pada Tanggal 28 Juli 2023, masyarakat Desa Tedunan dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama' (UNISNU) Jepara berhasil menciptakan momen bersejarah. Kelompok KKN XV UNISNU Desa Tedunan membantu perangkat Desa Tedunan dalam sebuah acara sedekah bumi yang penuh kerja sama dan kebahagiaan. Program Kolaborasi sedekah bumi ini bertujuan sebagai sarana untuk memperkuat hubungan antara masyarakat dan mahasiswa. Sambil menikmati hidangan lezat yang disajikan oleh desa, masyarakat Desa Tedunan juga menjalankan tradisi selametan serta menyaksikan pertunjukan wayang kulit yang sarat makna.

Tradisi sedekah bumi ini merujuk pada ritual kuno di Pulau Jawa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, bagi masyarakat Jawa, khususnya para petani dan nelayan, acara sedekah bumi bukan hanya rutinitas tahunan semata. Ia memiliki makna yang mendalam, menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa. Dimana masyarakat Desa Tedunan merayakan hasil panen dan usaha pertanian mereka dalam setahun terakhir. Ritual ini biasanya diadakan oleh petani dan nelayan di masyarakat Jawa, yang hidup bergantung pada alam untuk mencari nafkah. 

KKN XV UNISNU Jepara Desa Tedunan (Dok. pribadi)
KKN XV UNISNU Jepara Desa Tedunan (Dok. pribadi)

Selain itu, acara ini menjadi kesempatan penting untuk mempererat hubungan antara warga setempat. Dimulai dengan makan bersama, mahasiswa KKN dan penduduk desa berkumpul dengan semangat di Balai Desa Tedunan. Selama makan bersama, terjadi interaksi akrab antara mahasiswa dan masyarakat, memperkuat ikatan persaudaraan.

Desa Tedunan Kedung Jepara (Dok. pribadi)
Desa Tedunan Kedung Jepara (Dok. pribadi)

Selanjutnya, mereka melangsungkan selametan sebagai tanda kerjasama dan kesepahaman dalam acara sedekah bumi ini. Selametan adalah tradisi Jawa yang menunjukkan rasa syukur dan doa bersama untuk hasil panen yang baik dan keberkahan. Di momen ini, mahasiswa KKN dan masyarakat bersama-sama berdoa dan mengucapkan rasa terima kasih atas berkah yang mereka terima.

Dalam sambutan petinggi Desa Tedunan, Bapak Zafi’i, menyampaikan, “semoga apa yang disedekahkan ini dapat diterima dengan baik, dan rejeki yang melimpah dan berkah akan selalu mengalir untuk semua, dalam setiap tahunnya kita adakan acara ini sebagai wujud syukur atas hasil panen dan hasil bumi yang melimpah”.

Desa Tedunan Kedung Jepara (Dok. pribadi)
Desa Tedunan Kedung Jepara (Dok. pribadi)

Pada malam harinya, acara mencapai puncaknya dengan pertunjukan wayang kulit yang menghibur, membawakan cerita "Temurune Kembang Wijoyo Kusumo" dengan ki dalang Sasmito dari Jepara. Pertunjukan wayang ini menjadi alat edukasi dan hiburan yang bernilai tinggi, membawa nilai-nilai kebaikan dan etika kepada penonton.

Ketua Tim KKN, Saudari Syafi'ah Puspita Lanjar Sari, menyampaikan, "Kami merasa senang dan terhormat bisa berpartisipasi dalam acara sedekah bumi ini. Acara makan bersama, selametan, dan pertunjukan wayang kulit menjadi cara yang indah untuk menguatkan hubungan emosional antara kami sebagai mahasiswa KKN UNISNU Jepara dan masyarakat Desa Tedunan."

Penduduk setempat juga merespon acara ini dengan antusiasme. Salah seorang warga mengungkapkan, "Acara ini tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memperkuat persaudaraan antara warga dan mahasiswa. Semoga acara sedekah bumi ini memiliki dampak positif bagi kelangsungan masyarakat."

Kolaborasi antara program KKN dan sedekah bumi, yang meliputi makan bersama, selametan, dan pertunjukan wayang kulit, menggambarkan bagaimana kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat bisa menciptakan rasa kebersamaan yang nyata. Semoga semangat ini terus membara dalam berbagai inisiatif sosial di masa depan, mewujudkan kesejahteraan dan harmoni dalam kerangka kerjasama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun