Dan  akhirnya masalah kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan baik-baik  malah semakin rumit, dan munculah rasa pengen dapat pembelaan dari  orang-orang biar dia di sangka paling benar. Â
Punya masalah itu  di selesaikan baik-baik, bukan di pajang di sosmed, nulis-nulis di WA  story, Instagram Story, Facebook Dan Twitter.
Dan untuk orang yang sadar dia lagi di sindir juga ada 3 tipe
Tipe  1 adalah orang yang langsung ngebalesin juga dengan ngebuat hal yang  sama dengan hal yang di lakukan si penyindir, jadi War gitu di sosmed,  alhasil bukanya selesai masalah, malah orang lain yang awalnya nggak  tau, malah jadi tau masalah mereka. Menurutku bodoh sih, mengumbar aib  sendiri di khalayak umum,  dan imbasnya juga orang jadi salah menilai  keduanya.
Tipe 2 adalah orang yang di sindir tapi berpikiran  positif, biasanya orang yang seperti ini nggak mau ambil pusing, ngapain  ngeladenin orang "gila" nggak ada untung nya ? , Lagian kalau juga di  balas , apa yang membedakan kita dengan dia ? , Biarkanlah karena orang  yang melihat postingan itu juga dapat menilai, nitizen tidak semuanya  bodoh, Taukan istilah"tong kosong nyaring bunyinya"seperti itulah mulut seorang penyindir.
Tipe  3 adalah orang yang di sindir, mendapat banyak sindiran dari orang yang  nggak dia kenal, tapi dia cuman binggung, apa masalahnya aku dengan  yang lain, perasaan kenal aja nggak ?. Biasanya si Penyindir  memprovokasi orang lain untuk menyindir juga.
Tapi Si Penyindir  nggak pernah tau perasaan orang yang mereka sindir , aku pernah  mengalaminya, jadi kurang lebihnya ini yang aku rasakan.
Aku  merasa, bisa kali di omongin baik-baik, kenapa harus lewat sosmed, orang  jadi berpikiran negatif ke aku, ntar aku dikira jahat lagi, apa sih  susahnya tinggal ngomong. Eh sekalinya ketemu dengan orang yang nyindir  aku lewat Sosmed, dia malah sok baik, lah kok mukanya dua ?. Manusia  tiap individu itu berbeda-beda ,ada yang disindir tapi perasaannya bisa  aja, tapi kalau aku beda, aku ngerasa tertekan, biasanya aku kepikiran  terus banyak pertanyaan muncul di kepalaku
"Kok aku disindir ?"
"Salah aku apa ?"
"Perasaan kebaikan yang aku kasih juga banyak, kenpa satu kesalahan di umbar di sosmed ?"