Mohon tunggu...
Bunga Lia
Bunga Lia Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang yang tidak bisa tidur sebelum menulis

Mahasiswi Farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semakin Mahal Semakin Bangga

7 Oktober 2017   17:27 Diperbarui: 7 Oktober 2017   17:39 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Sebenarnya nggak ada masalah jika seseorang mengeluarkan uangnya  untuk membelikan sesuatu misalnya saja benda yang harganya mahal, toh  uang uangnya juga. Tapi itu hal wajar jika telah memikili penghasilan  sendiri, anehnya banyak remaja yang nggak sadar membeli barang yang  mahal hanya untuk status sosial mereka, karena pergaulan yang memaksa  untuk punya sesuatu sesuai standar, aku juga masih bingung sebenarnya  standar untuk menjadi high itu apa ? karena manusia itu pada dasarnya selalu merasa tidak puas, dan ingin lebih lebih lebih.

Aku mau bahas ni hal yang aku rasakan tentang

"Semakin Mahal Semakin Bangga" 

jadi aku akan bagi menjadi dua tipe :

Tipe 1

"nggak apa mahal asal awet, kan biar nggak ganti-ganti"

Tipe 2

"yang murah aja bisa dipake, kan yang penting nyaman aja, nggak mesti harus mahal"

kadang  aku juga mikir sama seperti tipe  1 dan tipe 2, suka labil sama  perasaan sendiri. Tapi suatu saat aku nonton Vlog nya Gita Savitri,  tentang dia berOpini, kurang lebih inti yang aku tangkap dari nonton  Vlog itu, kayak gini :

"produk Indo itu kalau diluar negri Mahal, nggak nyangka aja harganya bisa semahal itu, dan anehnya yang beli barang itu juga orang Indo, sedangkan di Indo nya sendiri yang kayak gini itu Murah, kenapa harus lebih bangga sama barang Mahal, toh itu sama aja produknya, itu sebenarnya akal-akalan penjual aja, soalnya orang Indo itu tertarik sama harga barang yang mahal-mahal, jadi semisal di jual murah pasti pada nggak mau beli"

Yahhh inti yang aku tangkap gitu lah menurut versi aku, walaupun  nggak mirip-mirip banget sama yang dia katakan. Semenjak nonton Vlog  itu, aku ngerasa bener juga sih, dulu aku kalau liat sesuatu, ya sekedar  suka sama bentuknya lah, atau karena barang itu lucu, jadi aku beli.  Semakin lama bukan lagi sesuai keinginan, tapi dikendalikan suatu Merek  atau brand tertentu, ibaratnya ni kamu mau beli sesuatu tapi hatimu berkecambuk pertanyaan "kalau beli ini kan nggak ori, nanti malu ah pakenya" akhirnya nggak jadi beli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun