Pertama kali mengenakan jilbab tahun 2006. Awalnya karena terpaksa, di sekolah saya yang berbasis ponpes mewajibkan semua siswa perempuannya untuk mengenakan jilbab baik di dalam maupun di luar kegiatan sekolah. Sekolah yang saya tempati memiliki peraturan yang cukup ketat terutama bagi siswa perempuan. Pada awalanya saya tidak terbiasa dengan jilbab, apa sih jilbab?, kenapa sih harus pake jilbab?, apa sih untungnya pake jilbab?. Pertanyaan-pertanyan seperti itu selalu berkecamuk didalam diri saya, itu berlangsung selama satu tahun saya duduk di bangku tsanawiyah waktu itu. Nah setelah satu tahun mengenakan jilbab saya baru menyadari ternyata pake jilbab itu nyaman, dan untuk melepasnya juga saya tidak rela, dan setelah mendapat masukan-masukan dari ustad/ustadzah, ternyata jilbab itu adalah senjatanya kaum hawa, dengan jilbab insyaallah kita akan terbebas dari gangguan orang-orang disekitar kita yang punya maksud tidak baik kepada kita. Allah pun menganjurkan kepada semua ummat islam terutama wanita untuk dapat menutup auratnya, karena sebagai orang muslim kita harus punya rasa malu baik itu terhadap sesama manusia dan terutama malu terhadap Allah SWT. Karena ada hadits yang menyatakan bahwa malu itu adalah sebagian daripada iman.
Alhamdulillah sampai sekarang saya masih istiqomah mempertahankan hijab saya, karena saya sudah merasa nyaman dengan penutup kepala yang saya kenakan, walaupun mungkin didalam perbuatan saya masih banyak kejelekan-kejelekan yang pernah atau bahkan sering saya lakukan, tapi dengan hijab, kita bisa menutupi semua kejelekan-kejelekan kita di masa lalu. Bukan berarti hijab berfungsi hanya sebagai tameng saja, tapi harus diniatkan dalam hati bahwa kita berhijab karena semata-mata ingin mencari Ridho Allah SWT.
semoga bermanfaat, tetap istiqomah para hijabers
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H