Mohon tunggu...
Lia MarisaTambunan
Lia MarisaTambunan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di sebuah PTN, hobby membaca novel sejarah dan suka olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Tri Hita Karana

30 Juni 2024   06:55 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masyarakat Bali percaya bahwa menjaga keseimbangan alam sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia.  Prinsip ini tercermin dalam praktik pertanian tradisional, seperti sistem subak, yaitu sistem pengelolaan irigasi berbasis masyarakat yang mendukung pertanian padi berkelanjutan. 

Keharmonisan lingkungan atau Palemahab ini juga mencakup perlindungan sumber daya alam, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pengurangan limbah dan polusi. Sehingga mendorong individu, masyarakat dan komunitas untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan, seperti daur ulang, pengomposan, dan penggunaan sumber energi terbarukan.  

Palemahan juga mengadvokasi konservasi habitat alami dan perlindungan spesies yang terancam punah, menjamin kesehatan dan ketahanan ekosistem. penerapan Palemahan sangat penting untuk diterapkan, kita sebagai generasi muda harus dapat memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang begitu banyak, bukan mengeksploitasi tetapi memberdayakan sehingga kita dapat hidup dengan sejahtera. 

Dari pemaparan tentang konsep Tri Hita Karena diatas selanjutnya kita akan membahas bagaimana mengimplementasikan Tri Hita Karana dalam kehidupan modern, tentu harus melibatkan penyesuaian prinsip-prinsipnya dengan tantangan masa kini.  Di daerah perkotaan, hal ini berarti menciptakan ruang untuk praktik spiritual (Parahyangan) dan mendorong program kesadaran, sementara kegiatan komunal dan inisiatif sosial memperkuat ikatan sosial (Pawongan), dan teknologi hijau serta perencanaan kota yang berkelanjutan meningkatkan keharmonisan lingkungan (Palemahan).  

Institusi pendidikan dapat memasukkan prinsip-prinsip ini ke dalam kurikulum mereka dan mendorong pengabdian masyarakat dan pelestarian lingkungan.  Pendekatan Tri Hita Karana memberikan banyak manfaat, antara lain kesehatan mental dan emosional, berkurangnya stres, ikatan masyarakat yang lebih kuat, berkurangnya isolasi sosial, dan sumber daya alam yang berkelanjutan.  

Namun, menerapkan prinsip-prinsip ini dalam konteks modern juga dapat menjadi tantangan karena pesatnya urbanisasi, globalisasi, dan kemajuan teknologi terutama teknologi AI (Artificial Intelligence) dimana seharusnya mempermudah pekerjaan,bamhn manusia banyak malah menyalahgunakankannya.

Upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sangat penting untuk mengintegrasikan Tri Hita Karana ke dalam kebijakan dan praktik.  Pemerintah dapat membuat peraturan untuk melindungi sumber daya alam dan mendorong pembangunan berkelanjutan, masyarakat dapat terlibat dalam perencanaan partisipatif, dan organisasi dapat mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan dan berinvestasi dalam pengembangan masyarakat.  

Secara keseluruhan, Tri Hita Karana memberikan kerangka abadi untuk mencapai keharmonisan dan kesejahteraan dengan menyeimbangkan dimensi spiritual, sosial, dan lingkungan, membantu mengatasi tantangan modern dan mendorong masa depan yang lebih harmonis dan sejahtera bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun