Mohon tunggu...
Lia Asmira
Lia Asmira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ecologist

Aku menikmati perjalanan dengan berjalan lebih lambat sembari menulis di Kompasiana. Aku sangat menyukai cokelat, namun aku lebih suka bercerita tentang cinta, lingkungan hidup dan kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pojok Rumah, ruang aman bagi pemimpi

19 Oktober 2024   18:44 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:23 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belakangan ini aku jadi lebih sering menulis. Padahal aku bukan seorang penulis yang handal seperti orang-orang.

Biasanya temanku berpikir bahwa aku sedang dalam masalah yang besar jika sering menulis.

Mereka memang paling tahu.

Beberapa tulisan adalah ukiran berisik pikiranku yang sedang berusaha aku lepaskan agar menjadi lebih liar, beberapa pun tetap aku simpan agar tidak semua orang bisa mengintipnya melalui jendela.

Aku meninggalkan banyak rumah akhir-akhir ini. 

Kalian tahu? meninggalkan kampung halaman untuk berinisiatif bertumbuh, lalu meninggalkan ibukota untuk bergeser ke tempat baru  yang kupikir lebih sejuk, dan dari kota itu aku berpindah rumah lagi sekitar 200 meter untuk meninggalkan rasa takutku.

Apa aku terliihat sering meninggalkan rumah ya? benar juga, ibuku juga sering protes karena aku jarang di rumah hehe

Tapi kok dihidupku rasa-rasanya aku seperti rumah yang selalu ditinggalkan ya? ah itu mungkin perasaanku saja hehe

Jika membaca beberapa tulisanku, mungkin ada yang paham, "kok lia menulis tentang pojok terus, pojok jogja, pojok stasiun, lalu pojok rumah, apa dia suka mojok ya haha". 

Mungkin benar akhir-akhir ini aku jadi lebih suka bergerak dengan pelan, menikmati ritme orang lain, berusaha mencari titik nyaman dihidupku, yang aku rasa aku belum pernah menemukan kenyamanan itu selain rumahku.

Rumahku sederhana, atapnya miring, dindingnya belum dicat, lantainya masih tanah liat, bahkan kami tidak punya ruang privat untuk tidur. Ada pojok  rumah di samping baliho tempat adikku biasa mengajar ngaji, aku  sering disana setiap malam dengan melakukan beberapa hal yang random. Biasanya kalau lagi jatuh cinta aku biasanya nelfonan, kalau lagi patah hati biasanya nangis dipojokan, kalau lagi pusing bisa ketiduran disana, bahkan saat aku lagi nyari inspirasi suka dipojokan juga. 

Tidak seperti kalian yang mencari inspirasi di kamar mandi, aku melakukannya di pojokan. Tempat aku merasa aman dan nyaman tanpa terlihat oleh siapapun

Dulu aku  bermimpi menjadi seorang Menteri, lalu berubah lagi menjadi seorang penulis, lalu komisioner, selalu berubah sewaktu aku kecil. Sampai akhirnya perantauan ini mengubah pola pikirku secara drastis.

Kita selalu punya ruang aman, ruang yang kita ciptakan sendiri tentunya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun