Mohon tunggu...
Lia Ratnaningtyas
Lia Ratnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Kelembagaan Pendidikan Nonformal dan Problematikanya di Masyarakat

2 November 2020   00:10 Diperbarui: 2 November 2020   00:15 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Griffin dalam Batlajery (2016) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Sementara itu kelembagaan merupakan suatu proses dalam interaksi masyarakat yang melibatkan organisasi sebagai pelaksananya untuk mencapai tujuan bersama (Noor, 2014). Jadi dapat disimpulkan bahwa manjemen kelembagaan pendidikan nonformal adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya dalam interaksi masyarakat yang melibatkan organisasi sebagai pelaksananya untuk mencapai tujuan bersama dalam pendidikan nonformal.

Menurut Hasibuan dalam Syamsuddin (2017) dalam pelaksanaannya fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

  • Perencanaan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang lebih terbaik dari alternatif-alternatif yang ada.

  • Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.

  • Pengarahan

Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

  • Pengendalian

Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Pengendalian adalah mengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat terlaksanakan.

            Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen diatas tentunya ada masalah atau problematika yang muncul sebagai akibat dari ketidakmaksimalan dalam pelaksanaannya. Hal tersebut sudah pasti terjadi pada pelaksanaan manajemen kelembagaan apapun karena pada dasarnya dalam praktik pelaksanaan akan selalu ada hal-hal yang terjadi diluar rencana, termasuk manajemen kelembagaan pendidikan nonformal. Lalu problematika apa yang dialami oleh manajemen kelembagaan pendidikan nonformal?

            Jika dilihat dari fungsi manajemen yang telah dibahas sebelumnya, pada fungsi perencanaan, manajemen kelembagaan pendidikan nonformal ini masih kurang akurat dalam mendiagnosa perencanaan program. Pada tahap perencanaan program ini harus dipersiapkan dengan matang dan memprioritaskan kebutuhan apa yang diinginkan masyarakat, sehingga program yang kelak direncanakan ini akan menarik minat masyarakat untuk bergabung pada lembaga pendidikan nonformal tersebut.

Berbicara mengenai minat masyarakat ini juga berkaitan dengan promosi, dimana pada pendidikan nonformal ini dalam melakukan promosi kurang begitu diperhatikan, padahal dengan adanya promosi selain untuk mengenalkan program kepada masyarakat juga bisa digunakan sebagai sarana untuk menggali informasi dan evaluasi. Menggali informasi ini dimaksudkan untuk mencari tahu apa kebutuhan yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat, sementara itu evaluasi dapat berupa feedback dari masyarakat tentang program yang sedang promosikan. Evaluasi ini juga bisa digunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan strategi promosi selanjutnya. Sehingga dari hasil penggalian informasi dan evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengembangkan program.

             Dalam pengorganisasian kegiatan ada beberapa program yang dibuat dan dilaksanakan secara asal atau tidak konsepsional. Sehingga pada akhirnya program-program semacam ini hanya akan berjalan beberapa saat saja dan selanjutnya akan terbengkalai dan tidak terurus.

            Mengingat cakupan pendidikan nonformal yang luas mulai dari anak usia dini sampai lanjut usia dengan berbagai program dan kebutuhannya masing-masing seperti PKBM, kursus, PAUD, dan lain-lain. Hal tersebut juga dapat membawa sebuah masalah pada manajemen kelembagaan, yaitu kurikulum yang menjadi tidak terspesifik. Dimana akibat dari kurang spesifiknya kurikulum ini akan membuat pembelajaran atau pelaksanaan program menjadi tidak terarah. Oleh karena itu diperlukan penguatan fungsi-fungsi manajemen sehingga dapat meminimalisir munculnya problematika yang ada.

DAFTAR RUJUKAN

Batlajery, S. (2016). PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA APARATUR PEMERINTAHAN KAMPUNG TAMBAT KABUPATEN MERAUKE. 7(2).

Noor, M. (2014). ANALISIS KELEMBAGAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP) UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN. 3(2).

Syamsuddin. (2017). PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. 1(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun