Hal yang paling membahagiakan bagi seorang guru adalah ketika melihat peserta didiknya mengalami perubahan dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dan dari yang tidak paham menjadi paham.
Beberapa waktu yang lalu saat mempelajari unsur-unsur irisan kerucut pada matapelajaran matematika tingkat lanjut di kelas XII, saya melakukan asesmen formatif sesuai dengan tujuannya yaitu untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari asesmen formatif yang dilakukan, menyadarkan saya bahwa perlu adanya perbaikan, sehingga hal tersebut yang melatarbelakangi saya dalam merencanakan kembali aktivitas pada tujuan pembelajaran dihari itu.
Ditengah semangatnya saya dalam upaya menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi, ternyata ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu sulitnya mencari referensi yang relevan, karena masih minimnya sumber informasi terkait praktik baik penggunaan alat peraga pada materi irisan kerucut. Namun hal tersebut tidak membuat saya menjadi patah semangat. Saya terus berupaya mencari cara dalam menemukan solusi dari masalah yang ingin diselesaikan. Seperti yang dikatakan oleh Paul E. Dennison bahwa "gerakan adalah jalan menuju pembelajaran." Kalimat tersebut menginspirasi saya untuk melakukan pembelajaran yang melibatkan gerakan atau kegiatan fisik. Sehingga dalam aktivitas yang akan dilaksanakan, saya berencana melibatkan kegiatan fisik atau gerakan dalam pembelajaran dengan bantuan tali plastik berwarna untuk meningkatkan pemahaman pada materi unsur-unsur irisan kerucut.
Ketika ide itu muncul, saya bergegas melakukan perencanaan mulai dari membuat beragam soal persamaan irisan kerucut, dan menyusun aturan sekaligus langkah dalam menggunakan alat bantu dalam pembelajaran. Lalu seperti apa penerapannya? Pertama peserta didik akan dibagi kelompok secara heterogen, kemudian setiap kelompok akan mendapatkan dua tali plastik dengan warna yang berbeda. Tali plastik tersebut akan digunakan setiap kelompok dalam membuat bidang kartesius, dan tujuan diberi dua tali berbeda untuk membedakan antara sumbu x dan sumbu y. Dengan adanya bidang kartesius tersebut, setiap anggota dapat bekerjasama untuk menyelesaikan soal yang didapat kelompoknya hingga sampai pada tahap memperagakan/ memvisualkan posisi atau letak unsur-unsur yang diminta (setiap anggota akan mewakili letak unsur-unsur dari soal yang didapatnya). Contoh ketika mereka mendapat soal persamaan elips, maka terlebih dahulu mereka  harus mencari dan menggambarkannya pada kertas coretan sebelum akhirnya memperagakan apa yang telah didapatnya pada bidang kartesius, mereka harus memunculkan unsur-unsur dari elips seperti letak titik pusat, titik fokus, titik puncak, direktris dan lain sebagainya termasuk jenis elips horizontal maupun elips vertikal.
 Berikut adalah langkah yang dilakukan saat pelaksanaan:
- Menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus menginformasikan aturan permainan.
- Membagi kelompok dan memberikan tali dengan dua warna berbeda
- Setiap kelompok akan mendapat satu soal persamaan irisan kerucut dengan durasi yang telah ditentukan, dimana tim harus bekerjasama dalam hal: a. menemukan unsur-unsur dan membuat gambarnya, b. memvisualkan gambar dengan cara anggota tim berdiri pada bidang kartesius yang dibuat dengan tali berwarna dan membentuk persamaan yang didapatnya lengkap dengan unsur-unsurnya
- Ketika waktu habis, saya mengoreksi apa yang diperagakan oleh kelompok sesuai dengan soal yang didapatnya. jika benar, selanjutnya saya akan meminta kelompok untuk menyebutkan dan menunjukkan unsur-unsurnya, atau secara random saya menunjuk beberapa anggota tim untuk menanyakan posisi berdirinya sebagai apa (misal sebagai titik fokus, titik puncak dsb sesuai soal persamaan irisan kerucut yang didapat keompok). Dan terakhir saya memberikan penguatan materi. Namun jika dalam menjawab masih ada yang kurang tepat, maka saya memberikan umpan balik dengan cara menyampaikan kekeliruan yang dilakukan oleh tim dan membimbing apa yang seharusnya kelompok lakukan baik pada tahap perhitungan maupun pada tahap memvisualkan.
Setelah kegiatan selesai, selanjutnya adalah melakukan refleksi, dimana setiap kelompok berdiskusi dan menuliskan perasaannya setelah mengikuti pembelajaran hari ini, kelebihan, dan kekurangan yang dirasakan, serta menuliskan saran sebagai perbaikan kedepannya. Dari hasil refleksi sebagian besar peserta didik merasa senang karena belajar sambil bermain sehingga tidak membosankan, melatih kecepatan berpikir dan kekompakan tim, selain itu mereka juga merasakan menjadi lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Adapun saran yang banyak diberikan yaitu terkait durasi yang menurut mereka terlalu cepat.
Demikian yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H