kemampuan numerasi mencakup pemahaman dan penguasaan konsep Matematika yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. meskipun bebrapa kemajuan telah dicapai. masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi hingga siswa tidak lagi merasa numerasi dan sains merupakan pelajaran yang tidak penting. materi yang tidak aplikatif untuk kehidupan nyata.Â
Tantangan dalam Peningkatan Numerasi
Tidak seperti kegiatan literasi, peningkatan numerasi menghadapi masalah yang lebih kompleks. apalagi dikalangan siswa ada sinyal yang menyebut matematika merupakan pelajaran sulit. akibatnya, selain kurangnya fasilitas dan keterlibatan orang tua, ada beberapa tantangan lainnya harus di hadapi.
1. Kurangya sumber daya pendidikan matematika : beberapa sekolah di indonesia masih menghadapi keterbatasan dalam sumber daya pendidikan matematika, termasuk buku teks yang memadai, alat peraga , dan pelatihan guru yang memadai.
2. Kurikulum yang kurang konstekstual: kurikulum matematika yang tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari dapat membuat siswa kehilangan minat. pemahaman konsep matematika yang konstekstual dapat membuat materi menjadi lebih relevan dan mudah dipahami.
3. kurangnya keterlibatan teknologi dalam pembelajaran: sementara tekhnologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari--hari, Â penerapannya dalam pembelajaran matematika masih terbatas. penggunaan tekhnologi dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
SOLUSI UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI
Tidak pas jika kita membicarakan tantangan tanpa memberikan solusi. paling tidak ada beberapa hal yang dapat diusahakan sendiri sebagai keluarga, sekolah, dan pendidikan.
solusi yang memungkinkan diadakan untuk mengatasi rendahnya literasi dan numerasi masyarakat indonesia antara lain:
1. peningkatan akses terhadap bahan bacaan : langkah pertama adalah meningkatkan akses siswa terhadap buku dan bahan bacaan yang berkualitas. ini dapat melibatkan kampanye donasi buku, peningkatan perpusytakaan sekolah, dan pengembangan program membaca bersama.
2. pembelajaran konstektual : mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat membantu meningkatkan pemahaman diminat mereka terhadap literasi dan numerasi.