bismillahirohmanirohim...
alhamdullillah tibalah saatnya saya membuat aksi nyata untuk modul 3,1 ini. sebenarnya tidak ada tagihan dari LMS untuk aksi nyata kali ini hanya saja da beberapa  pernyataan yang menegaskan bahwa untuk memperkuat pemahaman saya tentang materi pengaambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ada baiknya saya membagikan pemahaman dan pengetahuan saya yang masih terbatas ini kepada rekan-rekan sekaian dalam blog saya di kompasiana ini.
sebagai guru atau pemimpin pembelajaran, kita seringkali dihadapkan pada situasi dimana terjadi pertentangan antara benar dan salah. dalam modul ini di kenalkan dengan sebuah istilah yang menurut saya baru yaitu dilema etika dan bujukan moral.
dilema etika diartikan  (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah. pada awalnya saya sendiri masih bingung manakah kasus yang termasuk dilema etika dan manakah yang termasuk bujukan moral. namun seiring dengan waktu dan semakin sering saya membaca akhirnya saya menetahui bahwa etika dan moral lah yang mengatur perilaku manusia, nilai-nilia inilalh yang membuat kita bis amembedakan mana baik dan mana buruk, apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita putuskan , apkah kita harus memilih A ataukah kita harus memilih B dari dua hal yang sama memiliki nilai positif atau nilia kebenaran yang akhirnya menyeret kita pada sebuah konflik dan membuat kit amasuk pada sebuah dilema.
dalam situasi dilema etika dimana ada konflik antara beberapa nilai dan keyakinan tidak ada solusi yang benar-benar  baik dan pilihan yang benart-benar buruk, keduanya memiliki dampak positif dan negatif yang bersamaan. disini keputusan kita diuji apakah keputusan yang kita ambil ini sudah sesuai seperti yang diharapkan orang lain atau tidak. pengambilan keputusan ini menurut say adalah sebuah tugas yang berat, untuk itu kit aharus memiliki dasar pengetahuan dalam pengambilan keputusan ini, kit ajug aharus memiliki prinsip-prinsip berfikir dan nilai-nilaikebaikan yang akan menjadai landasan bagi kita dalam pengambilan keputusan.
pada dasarnya ada 4 paradigma berfikir yang penting dalam pengambilan keputusan yang beretika yaitu :
a. individu lawan masyarakat (individual vs community)
b. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy)
c. kebenaran lawan kesetiaan (truth vs  loyalty)
d. jangka pendek lawan jangka panjang  ( shart  term vs long term)
dalam memilih atau menentukan paradigma yang sesuai pada sebuah kasus dilema etika kita perlu jug amengetahui 3 prinsip berpikir dalam pengambilan sebuah keputusan yaitu :
1. berfikir berbasis hasil akhir ( end based thinking)
2. bwefikir berbasis peraturan ( ruled based thinking)
3. berfikir berbasis rasa perduli ( care based thinking)
Terdapat sembilan langkah untuk menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang terkadang menggiring kita ke dalam situasi dan nilai yang bertentangan. Kesembilan langkah tersebut adalah:
- Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
- Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
- Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
- Melakukan Prinsip Resolusi.
- Investigasi Opsi Trilema.
- Buat Keputusan.
- Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
demikianlah materi dari modul 3.1 yang saya fahami, kurang dan lebihnya saya minta maaf.....
semangat terus guru penggerak indonesia...!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H