1. Fase Awal Alam Semesta (Era Planck hingga Nukleosintesis): Semuanya bermula dari singularitas, sebuah titik dengan kepadatan dan suhu tak terhingga. Era Planck (hingga 10-43 detik setelah Big Bang) merupakan periode yang masih sangat misterius, di mana hukum fisika seperti yang kita kenal mungkin tidak berlaku. Setelah Era Planck, alam semesta mengalami inflasi kosmik, suatu periode ekspansi eksponensial yang sangat cepat.Â
Pada sekitar 10-32 detik, interaksi mendasar mulai terpisah (gaya kuat, gaya lemah, gaya elektromagnetik, dan gravitasi). Pada beberapa menit pertama, proses nukleosintesis terjadi, di mana proton dan neutron bergabung membentuk inti atom ringan seperti hidrogen, helium, dan litium.
Pembentukan Struktur Kosmik (Rekombinasi hingga Struktur Berskala Besar): Setelah sekitar 380.000 tahun, alam semesta cukup dingin untuk memungkinkan elektron menyatu dengan inti atom, membentuk atom netral.
 Ini dikenal sebagai rekombinasi, dan memungkinkan cahaya untuk bergerak bebas untuk pertama kalinya. Kita dapat melihat sisa-sisa cahaya ini sebagai radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB). Fluktuasi densitas kecil dalam CMB menjadi benih bagi pembentukan struktur beracun. Gaya gravitasi menarik material ke daerah yang sedikit lebih padat, membentuk awan gas raksasa yang disebut nebula.
2. Pembentukan Bintang dan Galaksi: Di dalam nebula, gravitasi menyebabkan runtuhnya gas awan. Saat awan runtuh, suhu dan tekanan di pusatnya meningkat, akhirnya memicu reaksi fusi nuklir. Inilah kelahiran bintang. Bintang-bintang yang baru lahir ini tergabung dalam kelompok-kelompok yang disebut gugus bintang. Gugus bintang ini kemudian berkumpul membentuk galaksi. Proses ini terjadi secara bertahap, dengan galaksi kecil yang menyatu untuk membentuk galaksi yang lebih besar.
Siklus Hidup Bintang dan Pengayaan Tidak diragukan lagi: Bintang menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan menggabungkan hidrogen menjadi helium pada intinya. Saat hidrogen habis, bintang berevolusi dan mungkin mengalami berbagai tahapan, tergantung massanya.Â
Bintang yang lebih masif memiliki siklus hidup yang lebih pendek dan akhirnya meledak menjadi supernova. Supernova melepaskan unsur-unsur berat ke ruang angkasa, yang kemudian menjadi bahan baku untuk pembentukan bintang dan planet baru. Proses ini disebut pengayaan unsur, dan bertanggung jawab atas keberadaan unsur-unsur yang lebih berat dari hidrogen dan helium di alam semesta.
3. Galaksi dan Struktur Berskala Besar: Galaksi bukanlah entitas yang terlindungi. Mereka tergabung dalam kelompok, gugus, dan supergugus galaksi, membentuk struktur berukuran besar di alam semesta. Distribusi galaksi ini tidak seragam, tetapi menunjukkan pola filamen dan rongga yang kompleks. Pemahaman tentang pembentukan dan evolusi struktur berskala besar ini masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam kosmologi.
Singkatnya, perjalanan dari singularitas hingga alam semesta yang kita lihat sekarang adalah proses yang sangat panjang, kompleks, dan menakjubkan, yang terus diteliti dan dipahami oleh para ilmuwan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H