Ketika Negara lain di Jepang menggunakan  teknologi double harvest machine, para petani kita masih menggunakan kerbau. Hal ini tentunya akan mengalahkan daya saing pertanian  yang saat ini sangat ketat dan pesat.
Masalah lain dari perkembangan teknologi di era millennial ini adalah banyaknya mahasiswa, penyuluh dan para aktivis sosial yang mengikuti program pengabdian. Namun yang jadi masalah adalah para pelaku aktivis sosial tersebut  dengan tetangga sendiri saja tidak saling kenal.Â
Padahal, cara utama untuk mengabdi kepada masyarakat bukan dengan program-program besar misalnya dikirim ke daerah-daerah terbelakang untuk memberi penyuluhan kepada mereka. Tapi dimulai dengan hal kecil yaitu dengan mengenal dan berbaur dengan masyarakat sekitar tempat tinggal. Atau lebih parah lagi jika pengabdian tersebut hanya menggunakan hashtag dan status di media sosial.Â
Masyarakat sekarang lebih giat menggerakan jarinya dengan menyukai postingan-postingan kepedulian sosial dan merasa sudah sangat berperan dengan ikut memviralkan dunia maya dengan status dan like tersebut. Masalah ini sesuai dengan ungkapan "internet mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat."
Dari kedua permasalahan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah utama kita saat ini yaitu penggunakan teknologi yang kurang bijak dan menyeluruh.Â
Sebagai agent of change, mahasiswa harus mampu mengedukasi masyarakat  akan pentingnya internet, sepert peningkatan pengetahuan untuk para petani desa, dan penyuluhan bijak dalam penggunaan internet.Â
Di samping itu, sebagai kids zaman now yang hidup di era tiktok hendaknya melakukan suatu aksi nyata yang dimulai dari hal-hal kecil yang berharga. Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, jangan sampai menjadi pembatas antara kita dengan orang-orang sekitar.
"Millennials don't just want to read the news anymore. They want to know what they can do about it."
-Ian Somerhalder-
LIA FAHMI ILMA_J3A117258_KOMUNIKASI_lia.fahmi_085221948972
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H