Mohon tunggu...
Atika Mustika
Atika Mustika Mohon Tunggu... -

Orang Bodoh yang tak ingin dibodoh-bodohi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SPBU Ini "Jual" Bensin Rp.8.000/Liter

11 September 2013   03:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Print out isi bensin, bukti kecurangan petugas SPBU yang dialami Noninoni (sumber: Otosia.com)

Korupsi Migas dari hulu ke hilir  nampaknya memang benar-benar terjadi. Setelah bos SKK Migas sempat tertangkap tangan atas dugaan suap, kini giliran petugas di sebuah SPBU tertangkap mata main curang saat sedang mengisi Bensin Premium. Seperti yang dikutip oleh Otosia.com: Seorang pemilik akun Facebook bernama Noninoni Winny terpaksa harus menceritakan pengalaman buruknya via Facebook karena geram dan kesal dengan kejadian kecurangan yang dialaminya tersebut, yakni saat mengisi bensin premium di salah satu SPBU di Semarang. Noninoni mengisahkan, kejadian itu dialaminya pada tanggal 01 September 2013, pukul 09.50 waktu setempat. Saat itu, ia sedang membeli bensin premium seharga Rp 100.000 di SPBU 44.501.21 yang berlokasi di Jalan Dr. Cipto 152 Semarang. Kebetulan saat itu, Noninoni  di dalam mobil sedang duduk di kursi belakang dan memperhatikan dengan sangat teliti meteran pengisian bensin tersebut. Saat petugas memulai mengisi, meteran memang diawali dari angka nol. Tetapi setelah berputar dengan lajunya, meteran yang menunjukkan Rp 80.958 tiba-tiba melompat menjadi Rp 100.000, sehingga mesin SPBU itu pun berhenti otomatis. Tentu saja pemilik akun Facebook ini kaget melihat keganjilan tersebut. Spontan, ia pun langsung protes kepada petugas tersebut. Namun, dengan santainya petugas itu menjawab: bahwa pengisian yang dilakukan tadi sudah benar. Merasa tak puas dengan jawaban dari petugas nakal itu, Noninoni pun meminta print-out dari pembelian bensin tadi. Dan alhasil, memang benar dugaannya. Print-out itu menunjukkan jumlah total nominalnya sebesar Rp 80.958, bukan Rp 100.000. [caption id="" align="alignnone" width="475" caption="Print out isi bensin, bukti kecurangan petugas SPBU yang dialami Noninoni (sumber: Otosia.com)"][/caption] Jika nilai ini dihitung, maka Noninoni sebagai pembeli (atau dengan ribuan orang yang telah mengisi bensin di SPBU itu) sama halnya membeli bensin harga Rp.8.000 perliter (Rp.100 ribu cuma dapat 12 liter lebih seharga Rp.80.958). , Artinya, si pembeli dirugikan sekitar Rp 20.000 atau setara dengan  3 liter lebih bensin premium. Apabila rata-rata satu mobil dicurangi Rp.20.000, dapat dihitung andai terdapat 500 unit mobil yang mengisi bensin di SPBU dalam sehari, maka keuntungan "haramnya" adalah Rp.10 juta perhari atau Rp. 300 juta sebulan. Itu baru satu SPBU. Dan... beginilah kondisi bisnis Migas di negeri ini, yang mulai dari hulu ke hilir dipenuhi dengan permainan kotor. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun