NABI YUSUF BERMIMPI
Siapakah diantara kita semua yang tak mengenal nabi Yusuf?, yang terbenak dalam pikiran kita saat menyebut nama nabi Yusuf pasti titik fokus kita semua terarah pada sosoknya yang rupawan hingga mampu menarik perhatian siapa pun yang melihatnya tapi bukan itu yang akan kita bahas kali ini, melainkan menggali sepenggal kisah inspiratif dari nabi Yusuf hingga mampu menjadi seorang nabi segaligus orang yang memiliki jabatan. Ada banyak hal yang menarik dari seorang nabiullah Yusuf tapi diantara yang menarik itu adalah ketika dalam tidurnya Allah memberikan gambaran tentang hidupnya di masa mendatang dengan melihat dirinya secara simbolistik melihat matahari dan bulan sujud padanya, apakah anda juga pernah mimpi seperti itu?. Kalau nabi Yusuf di berikan gambaran hidupnya dimasa depan apakah kita juga manusia di abad dua puluh ini bisa melihat masa depan yang akan di jalani?, sebelum berkomentar lebih dulu maka mari sejenak kita buka Al-qur’an surah Yusuf yang terdiri 111 ayat yang tergolong surah Makkiyah tapi jangan syok dulu lebih baik mengaji dulu sebelum membaca tulisan ini untuk lebih memaknai supaya dapat pahala dan pemahaman mengenai pentingnya mimpi untuk mengubah hidup kita di masa depan, apakah anda juga mau seperti nabi Yusuf yang sukses?, kalau jawabannya adalah mau atau mau sekali maka simaklah surah Yusuf ayat 4 yang berbunyi “ingatlah ketika Yusuf berkata pada ayahnya, “hai ayahku sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan kulihat semuanya sujud padaku”. Kalau secara tekstual kita mengkaji dan memaknai ayat diatas maka dapat kita pahami bahwa seorang anak yang sedang bertutur pada ayahnya mengenai mimpi yang dialaminya di kala tidur yang meyaksikan sebelas bintang dan matahari sujud padanya, secara tersirat menyatakan bahwa dengan kata sujud yang mengarah bahwa suatu saat kelak anak tersebut akan di hormati karena kedudukannya, alasanya jelas bahwa bintang dan matahari saja yang tinggi sujud padanya.
Ayat ini bukan saja berbicara dalam konteks mimpi nabi Yusuf melainkan memberikan sebuah pemahaman dan makna yang secara ilmu pengetahuan memberikan penjelasan mengenai bidang astronomi, disinilah letak kuasa Allah memberikan mimpi saja pada hambanya mampu memberikan pemahaman yang sepadan dengan ilmu astronomi ini sangat menarik bahwa dalam tidur saja Allah memberikan mimpi apalagi kalau sudah bangun tidur langsung berbuat untuk meraih sukses itulah berkah yang tiada duanya. Kemudian mengenai perkara mimpi kita harus memahami bahwa mimpi yang dialami oleh nabu Yusuf adalah mimpi yang dialaminya di kala tidur itu harus di pahami sesungguhnya dikala kita terlelap dalam tidur maka yang bekerja sesungguhnya alam bawah sadar kita, yang memberikan gambaran mengenai apa yang akan terjadi dimasa depan, selanjutnya menurut para ahli mengenai mimpi bahwa sesungguhnya mimpi adalah ungkapan paling dalam dari diri kita. Mengenai sumber mimpi menurut para ahli mimpi bahwa mimpi itu sumbernya ada dua yaitu mimpi yang baik datangnya dari Allah kemudian mimpi buruk itu datangnya dari setan. Sudah kita pahami bersama bahwa sesungguhnya matahari itu adalah pusat dalam tata surya kita, selanjutnya kalau di hububungkan dengan mimpi nabi Yusuf yang sujud padanya maka secara simbolik kita dapat menerjemahkannya bahwa di masa mendatang dia akan menjadi pusat perhatian dengan posisi yang tinggi diantara saudaranya yang lain, selanjutnya mengenai perkara bintang kita telah memahami bahwa sesungguhnya posisi bintang dari matahari sangat jauh apalagi bumi hingga sesungguhnya mimpi nabi Yusuf ini sangat luwas bila di kaji mengapa demikian?, pertama mengenai matahari sudah menjadi pengetahuan umum diketahui bahwa matahari adalah sumber energi bagi kehidupan di planet ini, kedua bintang yang posisinya sangat jauh dari matahari dan mungkin saja ukurannya melebihi matahari. Dalam kajian filsafat maka dapat di pahami bahwa sesungguhnya mimpi nabi Yusuf dapat di kajih dalam dua ranah yakni secara mikrokosmos dan makrokosmos, mengapa demikian karena dalam kajian ini bisa mengambil dua alur diatas dimana microkosmos yang didalamnya terdapat nabi Yusuf yang melihat dirinya dengan kesebelas bintang dan matahari yang sujud padanya, ini dapat dimaknai bahwa sesungguhnya manusia adalah mahluk yang dapat menundukkan matahari dan bintang dalam artian bahwa semua itu bisa di capai dengan ilmu pengetahuan yang mampu memberikan kita pemahaman mengenai apa sesungguhnya itu matahari dan bintang?, dunia mencatat bahwa walau manusia tidak mampu mendarat di matahari tapi manusia mampu menundukkannya dalam artian mengembangkan energi panas menjadi pembangkit listri tenaga panas matahari dan memanfaatkannya untuk mengerimgkan pakaian, apakah ini bukan namanya menundukkan matahari?. Selanjutnya bintang dari sana manusia dapat membuat sesuatu yang begitu bermanfaat untuk kehidupan dan kepentingan ilmu pengetahuan dengan meneliti bintang, hingga rasa penasaran mengenai sinarnya di malam hari yang berkelap-kelip maka untuk mengobati rasa penasaran itu maka manusia mampu membuat roket untuk mengetahui apa sesungguhnya yang ada di angkasa luar dan sudah menjadi pengetahuan umum manusia yang berada di bumi bahwa sesungguhnya sinar bintang yang berkelap-kelip itu sebenarnya tidak demikian melainkan itu sebuah keadaan yang terjadi dikala sinarnya mau masuk ke bumi harus melewati lapisan ozon hingga terjadilah efek seperti itu, kemudian semua orang tau bahwa sesungguhnya besi yang kita olah di bumi ini berasal dari angkasa luar yang lebih tepatnya muatan besinya berasal dari bintang yang lama kelamaan tak mampu menampung besi yang di kandungnya hingga meledak kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk batu meteor. Selanjutnya dalam tinjauan makro kosmos sesungguhnya mimpi nabi Yusuf bila di kajih lebih jauh akan membawah kita lebih mendalami apa sesungguhnya luar angkasa yang maha luas itu?, mengapa matahari mampu bersinar dan kenapa bintang terlihat sangat jauh?, dalam tataran kajian seperti ini maka sangatlah jelas apa sesungguhnya makna mimpi nabi Yusuf buat kita manusia di bumi.
Kalau kita kembali lagi pada persoalan Al-qur’an maka begitu sangat jelas faedah bagi orang-orang yang senantiasa membacanya apalagi kalau mengkajinya demi kepentingan ibadah segaligus untuk peningkatan keilmuan, jadi sesungguhnya bila kita kembali berkaca dimana pada masa daulah abbasyiah ketika semangat keilmuan yang berorientasi pada Al-qur’an maka dunia yang gelap menjadi terang karena pelitanya adalah Al-qur’an, disanalah tonggak sejarah keilmuan mendapatkan porsi yang sangat besar demi kehidupan manusia yang berperadaban. Apakah anda kenal ibnu sina, al-farabi, ibnu rusdi, al-gazali ataupun para ilmuan berkaliber internasional?, kalau yang selama ini di pahami bahwa mereka sesungguhnya sejak kecilnya telah belajar Al-qur’an dan bahkan telah menghafalnya, bukankah kisah nabi Yusuf yang sangat inspiratif ini ada dalam Al-qur’an maka mungkin saja mereka berasumsi kalau di dalam mimpi saja manusia dapat menundukkan matahari dan bintang masa sangat dalam keadaan sadar tidak mampu menundukkannya, jadi jangan heran kalau para ilmuwan-ilmuwan muslim dapat melahirkan berbagai studi-studi keilmuan mengenai astronomi hingga menentukan letak bintang-bintang dalam perhitungan astronomi modern ini selisihnya sangat tidak jauh beda dan yang lebih mencengangkan lagi mereka mampu menyusun kalender dengan tanggalan perhitungan matahari dan bintang untuk kepentingan ibadah seperti bulan puasa, musim haji, dan menentukan arah kiblat dengan ilmu astronomi bukankah Allah telah mengabarkan pada nabiullah Yusuf bahwa manusia dapat menundukkan matahari dan bintang yang kemudian melahirkan kajian-kajian keilmuwan sungguh Allah itu tidak pernah sia-sia menghadirkan mimpi ini pada hamba pilihanya yaitu nabi Yusuf yang kemudian kisahnya terdapat pada kitab pilihan yaitu Al-qur’an, yang kemudia orang yang menundukkan matahari dan bintang setelah nabi Ysusuf adalah orang-orang pilihan yaitu orang-orang yang berilmu.
Sesungguhnya mimpi nabi Yusuf ini merupakan sebuah berkah untuk peradaban manusia, bahwa untuk melangkah demi kemajuan maka kita harus berani bermimpi jadi peganglah kata-kata bahwa gantungkanlah cita-citamu setinggi langit setelah itu lakukanlah untuk mewujudkan mimpimu itu, karena setelah bermimpi kita harus menghadapi segala resiko yang ada ingat mimpi itu butuh pembuktian bukan passif melainkan aktif mewujudkannya betapa pun susahnya bila di jalani pasti ada jalan untuk menggapainya, setiap mimpi yang kita inginkan tidak menuntut banyak hal melainkan hanya menuntut satu hal keseriusan kita untuk mewujudkannya bukan yang lain, jangan pernah ragu pada diri sendiri karena kekuatan atau potensi yang berikan Allah pada kita sangatlah besar bahkan bisa melampaui terangnya matahari dan tingginya bintang, semangat dan memelihara keyakinan pada diri sendiri sangatlah penting kalau kita sendiri tidak percaya pada diri sendiri mana mungkin orang lain akan percaya pada anda, apakah nabi pernah mempertanyakan mengenai prihal mimpinya dan tidak percaya pada mimpinya itu?, jawabannya sangatlah jelas nabiullah Yusuf yakin dan melakukan yang terbaik untuk mewujudkan mimpinya itu walau beribu rintangan dan jalan yang amat terjal yang di hadapinya, tapi keyakinan telah menyatu dalam keyakinan hatinya sehingga teguhlah hatinya, hingga tampaknya mimpinya itu mungkin saja membuat orang-orang terdekatnya merasa iri padanya tapi yang dilakukannya halnya sibuk untuk mengasah potensinya inilah bedanya kita manusia abad dua puluh bila orang lain berkomentar prihal mimpi-mimpinya di masa mendatang maka yang sibuk di lakukan adalah menjawab dengan argumentasi-arumentasi yang bersifat spekulatif bukan aksi nyata mewujudkannya, bukankah itu jauh lebih bermakna dari pada hanya berkutat pada hal-hal yang tidak berada pada aspek-aspek peningkatan keilmuwan sebagai alat untuk meraih mimpi, kalau belum sukses saja sudah sibuk mengomentari tanggapan orang apalagi kalau sukses maka akan jauh lebih banyak waktu yang tersisa hanya persoalan komentar belaka.
Pada ayat selanjutnya yaitu ayat ke 5 dari surah Yusuf yang berbunyi “ayahnya berkata, “hai anakku janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakanmu). Sesungguhnya setan itulah adalah musuh yang nyata bagi manusia”. Pada ayat diatas terdapat dua hal yang patut di garis bawahi yaitu larangan untuk menceritakan mimpi nabi Yusuf pada saudaranya dan setan, mengenai prihal mimpi nabi Yusuf dapat kita belajar bahwa sesungguhnya bila seseorang mempunyai mimpi maka sangat banyak orang yang memiliki niat untuk menggagalkan, hal ini sangat wajar karena mungkin saja ada orang-orang yang tidak suka kepada mimpi kita untuk masa depan dan mengenai prihal setan yang disebutkan sebagai musuh yang nyata bagi manusia karena terkadang orang-orang yang memiliki mimpi untuk kebaikan di masa mendatang, sudah sangat jelas bahwa setan itu akan menjadi penghalang untuk masa depan kita dengan membisikkan prihal buruk di sekitar kita supaya mimpi itu tidak terlaksana, jadi bagi yang punya mimpi tapi merasakan ada sesuatu yang menjadi penghalang baik itu saudara dengan menunjukkan sisi buruk pada apa yang menjadi mimpi, maka yakinlah setan telah membisikkan sesuatu pada mereka yang tujuannya adalah untuk membuat anda berhenti melangkah demi mewujudkan mimpimu, pertanyaannya haruskah kita terpengaruh pada rintangan sederhana ini?, kalau anda menjawab tidak maka itulah jawaban yang sangat tepat untuk meraih sukses anda di masa depan. Kita harus banyak belajar dari singa yang tak pernah terpengaruh oleh gangguan kecil yang mencoba menghalangi tujuan suksesnya yang sudah di depan mata, banyak orang yang telah menetapkan mimpinya untuk meraih suksesnya tapi ketika mendengarkan komentar orang lain di sekitarnya yang memandang sinis mengenai mimpinya maka dia mengambil sikap melupakan atau mengubur mimpinya, pertanyaannya sangatlah sederhana buat kita yang mengalami dilema tentang mimpi untuk sekses yang mendapatkan banyak sekali komentar untuk menyurutkan mimpi anda, apakah orang lain yang akan menjali mimpi anda ataukah anda sendiri?, kalau jawabannya kita sendiri yang akan menjalani mewujudkan mimpi tersebut maka jangan pernah terpengaruh.
Sesungguhnya apa yang dialami oleh nabiullah Yusuf sesungguhnya adalah contoh nyata buat kita semua anak muda yang berani untuk bermimpi, karena yang membedakan antara orang tua dengan anak muda sesungguhnya terletak pada mimpinya yang sangat besar untuk sukses, kemudian mengenai nasihat ayah nabi Yusuf padanya supaya jangan menceritakan tentang mimpinya kepada saudaranya juga dapat di tafsirkan beda dari apa yang di pahami secara umum oleh banyak orang bahwa saudaranya iri pada nabi Yusuf akan kedekatannya pada ayahnya dan apalagi setelah nabi Yusuf mimpi tersebut maka akan membuat saudaranya tambah iri padanya, hal ini tidak salah tapi ada sesuatu hal yang juga sangat menarik buat kita semua bahwa larangan ayah nabi Yusuf untuk tidak menceritakan pada saudaranya juga dapat berarti bahwa mimpi itu tidak harus di besar-besarkan ataupun di ceritakan pada orang lain cukup kita berusaha untuk mewujudkannya, apakah mimpi itu akan berhasil bila di ceritakan atau melakukannya untuk mewujudkannya?, yah bila menjawab di ceritakan juga penting dan melakukannya untuk mewujudkannya maka itu juga sangat betul maka sesungguhnya bila di ceritakan pada orang lain itu tidak menjadi persoalan yang terpenting melakukannya untuk mewujudkan mimpi anda itu harus mendapatkan porsi yang sangat banyak, ada banyak hal yang harus kita lakukan untuk mewujudkan mimpi yang sudah kita tetapkan dalam hidup ini, supaya hidup ini bermakna karena kita telah berhasil mewujudkan mimpi kita yang menjadi titik tumpuan harapan demi masa depan yang gemilang. Orang yang mempunyai mimpi sesungguhnya orang betul-betul sadar bahwa ada ALLAH yang maha mewujudkan harapan, bukankah kita semua yang terlahir di muka bumi ini adalah sang pemenang bukan pecundang, buktinya diantara sekian banyak calon-calon manusia yang menuju ovum ternyata yang terlahir dan keluar dari rahim adalah anda semua berarti sudah kodrat kitalah semua untuk jadi seorang pemenang, bukan orang yang bila mendapatkan rintangan sedikit saja langsung mengambil sikap mungkin hal ini mustahil sekali untuk terwujud jadi dari pada kecewa mungkin lebih baik mundur sajalah, inilah pikiran terlarang yang menjadi penghalang besar terwujudnya mimpi anda, ingat anda pemenang bukan pecundang bila anda memilih sikap mundur maka sesungguhnya andalah yang memilih mundur dari kesuksesan anda, jangan pernah takut melangkah mewujudkan mimpi anda bukankah hidup ini begitu singkat tapi jangan pernah berpikiran singkat bahwa mungkin ini sangat mustahil sebelum ini maka izinkan diri anda bertindak sebelum meluapkan perasaan ketidak tenangan anda. Rubahlah diri anda dengan mimpi sebagaimana nabi Yusuf mengubah dirinya terhadap orang-orang di sekitarnya karena mimpinya, banyak orang yang tiba-tiba berubah karena mimpi yang kita miliki seperti saudara-saudara nabi Yusuf yang menjadi benci terhadapnya dan ayahnya tiba-tiba menjadi ayahnya yang begitu menghawatirkannya mengenai soalnya mimpinya, ini berarti ketika kita memiliki mimpi sesungguhnya dalam diri kita telah mengalami perubahan baik secara psikologi dan tataran pemikiran mungkin dulu kita hanya seorang anak yang lemah tapi tiba-tiba menjadi anak yang kuat itu kekuatan sebuah mimpi yang mampu membawah kita kearah yang jauh lebih baik. Ini segaligus kritikan buat kita semua untuk menjadi orang yang berani bermimpi, begitu banyak diantara kita yang mungkin saja dalam hidup ketika menjalani proses sekolah maupun kuliah dia hanya mengikuti arus tanpa sebuah mimpi untuk membawanya menjadi pemenang.
Sesungguhnya mimpi membuat seseorang berubah dari fatalisme menjadi progresif, sesuatu yang di pandang bagi kaca mata orang-orang yang tidak memiliki mimpi mungkin saja hanya memandang dalam bentuk biasa-biasa saja tapi di mata seseorang yang punya mimpi maka itu adalah sesuatu yang dapat mewujudkan mimpinya, mungkin bagi orang yang tidak memiliki harapan untuk mempunyai rumah maka tanah atau lahan kosong di pandangnya biasa-biasa saja tapi bagi orang yang memiliki mimpi untuk mempunyai rumah maka mungkin saja dia akan mengerahkan sekuat tenaganya untuk membeli tanah kosong yang kemudian akan di bangun rumah yang telah menjadi mimpinya, sangatlah berbeda orang-orang yang mempunyai mimpi dengan orang-orang yang tidak sama sekali mempunyai mimpi mungkin dari segi pemanfaatan waktu kita dapat melihatnya, bahwa orang-orang yang memiliki mimpi akan mengefisienkan waktu sebaik-baiknya demi terwujudnya mimpi yang telah menjadi harapannya. Lihatlah di sekeliling anda orang-orang yang tidak punya mimpi mereka bergelimpangan dengan sejuta peluang tapi malah peluang itu dianggapnya hanya sesuatu yang tidak berarti dan malah menjadikannya sesuatu yang tidak berharga, orang yang penuh mimpi akan jauh lebih kretif memandang segala hal dari orang-orang kebanyakan.
Tantangan terbesar sesorang yang memiliki mimpi adalah rintang atau halangan dari orang-orang yang berada di sekitarnya, sebagaimana nabi Yusuf seharusnya dari pandangan kita selayaknyalah seorang saudara mendukung mimpi saudaranya bukan malah membecinta atau menghalang-halangi terwujudnya mimpi tersebut, tapi dari halang dan rintang yang menghadangi itulah kita bisa mulai belajar bahwa sesungguhnya orang-orang yang punya mimpi akan lebih tertang lagi bila ada segenap orang-orang di sekitarnya menjadi penghalang supaya membuatnya lebih gigih lagi demi terwujudnya mimpi yang menjadi harapan untuk meraih sukses, karena sesorang yang memiliki mimpi adalah orang yang begitu berani mengubah diri menuju sikap pendewasaan dalam bersikap dan lebih bijak lagi bertindak untuk mewujudkan mimpinya, belajarlah dari seorang pelaut walau ombak bergitu berliku menghadang tapi apakah mereka mundur?, tidak karena sesungguhnya orang yang berani bertindak dalam meraih mimpinya merupakan orang yang telah sukses memulai kesuksesannya di masa depan, kalau anda tidak punya mimpi maka anda membuang sia-sia kehidupan anda pertanyaannya sangat sederhana buat kita semua apakah nabi Yusuf takut ketika mendengar cerita ayahnya untuk tidak menceritakan pada saudaranya apa yang menjadi mimpinya?, ayahnya sangat mengkhawatirkannya bahwa saudara-saudaranya yang lain menjadi membecinya tapi nabi Yusuf malah tidak menjadi benci pada saudaranya ini sangat penting bagi orang-orang yang memiliki mimpi jangan sampai setelah orang lain mengetahui mimpi anda atau mereka malah menertawakan apa yang menjadi mimpi anda maka itu bukan sesuatu yang kemudian malah membenci mereka tapi jadilah pemimpi yang bijak bahwa mungkin mimpi anda sangat besar pengaruhnya di masa depan jadi banyak yang mencoba menjadi penghalang maka itu hanya seni meraih mimpi sebagai pelengkap irama kesuksesan anda di masa depan, bukankah ketika api menyala begitu membara banyak orang yang mencoba memadamkannya baik itu dengan menyiramkannya dengan air atau meniupnya untuk menjadikannya mati, begitu gambaran seseorang yang memiliki mimpi dia menjadi begitu membara dengan banyak hal yang mencoba memadamkannya walau itu berupa dengan kata-kata yang bermakna sinis hingga mungkin saja akan menjadikan seorang dan tidak pemimpi di paksa itu melupakan mimpinya, tapi jika anda seorang pemimpi yang begitu menggelora maka itu bukan rintangan melainkan sebuah hal yang akan membuatnya meraih mimpinya di hari esok tidak pernah melupakan proses yang di jalaninya selama memperjuangkan mimpinya di masa lalu.
Berani bermimpi berarti berani bertindak, sesungguhnya mimpi nabi Yusuf merupakan sur tauladan buat kita semua untuk mulai dari sekarang menanamkan dalam diri masing-masing sebuah mimpi yang akan di raih dalam kehidupan kita kelak, dalam bermimpi tidak usah memikirkan kapan mimpi itu tercapai tapi mulailah melangkah memastikan diri pantas untuk meraih mimpi kita, terkadang hal berat yang sering di alami oleh orang yang memiliki mimpi adalah sikap mundur atau ragu pada dirinya sendiri untuk meraih mimpinya, sebuah ungkapan Alexsander Dumas yang menyatakan bahwa “barang siapa yang ragu terhadap dirinya sendiri berarti dia telah bersekutu pada lawannya dan melawan dirinya sendiri”, jadi buat apa anda menjadi ragu dalam menjalani mimpi anda padahal kita semua tahu bahwa setiap manusia punya potensi untuk mengasahnya dan kemudian bertindak untuk meraih kesuksesan anda, ingat bahwa sehebat apapun mimpi anda kalau anda berdiam diri tanpa berbuat maka sangat mustahil anda akan meraihnya. Orang sukses berawal dari mimpi kemudian keberanian untuk memulai selanjutnya memaksimalkan potensi itu saja, bukan pasra menunggu datangnya hidayah itu namanya mengalah pada mimpi anda sendiri.
Tiada sukses bila terlalu lama memanjakan diri dan memilih menunggu datangnya nasib baik, tapi peraslah keringat anda dengan cara itulah anda akan sukses luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H