Secara internasional, ikan Napoleon pada tahun 2004 terdaftar sebagai "Endangered" (terancam) oleh World Conservation Union (IUCN). Demikian juga ikan ini tercantum dalam Appendix II (spesies yang tidak terancam punah, tapi akan terancam punah bila perdagangannya terus berlanjut tanpa adanya pengaturan) dari Convention International Trade on Endanger Species of Wild Flora and Fauna (CITES) sejak tahun 2005.
Dampak terhadap Terumbu Karang
Sebagaimana pada artikel terdahulu, ikan Napoleon adalah ikan pemakan bulu babi (landak laut) dan mahkota bintang berduri (Acanthaster planci) atau yang dikenal sebagai Crown of Thorns Starfish (Cots).
Acanthaster planci merupakan salah satu jenis bintang laut raksasa dengan jumlah duri yang banyak. Hewan ini merupakan pemakan karang (coral polyp) yang rakus dan aktif mencari makan pada saat malam hari (nocturnal).
Apabila populasi ikan Napoleon punah, maka kehidupan karang pasti akan terganggu karena populasi mahkota bintang berduri dan bulu babi akan berkembang pesat, karena tidak ada yang memakannya. Diyakini bahwa ikan Napoleon juga secara aktif mengkonsumsi telur dari mahkota bintang berduri.
Dengan demikian, ikan Napoleon merupakan salah satu spesies yang menjadi indikator kesehatan habitat terumbu karang, karena kemampuannya mengendalikan populasi Acanthaster planci.
- Masih banyaknya orang-orang yang tidak tahu atau tidak mau tahu tentang peraturan perundangan yang berlaku. Disisi lain, sosialisasi kepada masyarakat agar melek hukum sesuai bidang kerjanya juga masih kurang.
- Masih adanya orang-orang yang tidak peduli terhadap kelestarian biota laut dan lingkungannya, dan hanya mengejar keuntungan besar sesaat tanpa memperhitungkan keberlanjutan sumberdaya ikan sampai anak cucunya mendatang.
- Semakin banyaknya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai.
Dengan demikian, pemecahan masalah ini memang sulit karena harus secara komprehensif sampai dengan penyediaan lapangan kerja alternatif agar nelayan tidak lagi menjadikan ikan Napoleon sebagai sumber pendapatannya.
Namun demikian, sosialisasi untuk penyadaran maupun operasi pengawasan perlu terus ditingkatkan. Jenis ikan lain yang menjadi alternatif pengganti masih tersedia, walaupun memang pendapatan yang diperoleh tidak sebesar seperti hasil dari penangkapan ikan Napoleon.
Demikian dan salam lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H