Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berbagi untuk Mangrove Lestari

19 September 2016   05:37 Diperbarui: 19 September 2016   12:36 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi pada anak-anak sekolah. Sumber: Dokpri

Buah disemaikan dalam kantong-kantong plastik yang telah diisi media tanah. Bagian bawah kantong plastik diberi lobang agar air yang berlebihan dapat keluar. Letakkan atau susun dalam bedeng dengan naungan. Daun akan muncul setelah 20 hari, dan bibit sudah bisa ditanam setelah berumur 2-3 bulan.

Penanaman dan Perawatan

Setelah mengikuti sosialisasi, kemudian peserta diajak untuk praktek langsung melakukan penanaman mangrove yang bibitnya sudah disediakan.

Anak-anak sekolah diajak melakukan penanaman mangrove. Sumber: Dokpri
Anak-anak sekolah diajak melakukan penanaman mangrove. Sumber: Dokpri
Kelompok masyarakat diajak melakukan penanaman mangrove. Sumber: Dokpri
Kelompok masyarakat diajak melakukan penanaman mangrove. Sumber: Dokpri
Lokasi penanaman disesuaikan dengan ketersediaan lahan setempat yang tersedia, yaitu bisa di pinggir pematang tambak, di sisi saluran/sungai, atau di pantai, dengan mempertimbangkan keamanan bibit mangrove yang ditanam.

Penanaman di pinggir pematang tambak. Sumber: Dokpri
Penanaman di pinggir pematang tambak. Sumber: Dokpri
Penanaman di pinggir saluran atau sungai. Sumber: Dokpri
Penanaman di pinggir saluran atau sungai. Sumber: Dokpri
Rhizophora spp. Sumber: Dokpri
Rhizophora spp. Sumber: Dokpri
Bagi kelompok orang dewasa (kelompok masyarakat), yang biasanya adalah kelompok petani tambak, setelah kegiatan penanaman mereka diberi pula bantuan berupa nener (benih ikan bandeng), dengan syarat dan ketentuan mereka wajib menjaga dan memelihara bibit mangrove yang telah ditanam agar dapat tumbuh dengan baik.

Pemberian bantuan nener (benih ikan bandeng), sebagai kompensasi untuk perawatan mangrove yang telah ditanam. Sumber: Dokpri
Pemberian bantuan nener (benih ikan bandeng), sebagai kompensasi untuk perawatan mangrove yang telah ditanam. Sumber: Dokpri
Dengan demikian, diharapkan mangrove yang telah ditanam tersebut dapat tumbuh dengan baik, menjadi besar dan rimbun. Selanjutnya pada lahan kosong yang masih ada diharapkan dapat ditanami secara swadaya oleh mereka sendiri.

Walaupun kegiatan yang telah diuraikan diatas hanya berupa langkah kecil, semoga upaya tersebut dapat sedikit memberikan kontribusi untuk pelestarian hutan mangrove.

Semoga, dan salam lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun