Namun kejadian yang sama terjadi di Provinsi Jawa Timur, ratusan siswa di SMAN 2 Genteng, Banyuwangi yang memakai sistem kredit semester (SKS) 100 persen dinyatakan tidak lulus SNMPTN 2016.
Oleh karena itu, apabila ingin diketahui penyebabnya secara berimbang, baik sistem PDSS online maupun dokumen dari SMAN 3 (khususnya untuk jurusan IPA) harus di audit. Saat ini sedang berlangsung investigasi oleh Tim Khusus yang dibentuk oleh pihak SMAN 3 dan orang tua murid, yang juga melibatkan ahli-ahli IT.
Sedangkan siswa yang sudah tidak diterima melalui jalur SNPTN, masih mempunyai peluang masuk PTN melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Kejadian ini perlu menjadi pembelajaran bagi pihak sekolah, tidak hanya SMAN 3 Semarang saja, agar di tahun-tahun mendatang kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Petugas yang bertanggung-jawab dalam input data harus memverifikasi sudah masuk atau tidaknya data yang telah diinput. Adapun hasil investigasi nantinya dapat digunakan untuk perbaikan bila ditemukan kesalahan, baik terhadap sistemnya maupun penginputan datanya.
Salam dari saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H