Bandeng tanpa duri selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai variasi olahan sesuai selera, seperti pepes bandeng, bandeng asap, nugget bandeng, bandeng crispy dan sebagainya.
Bandeng presto hampir sama dengan pindang bandeng, tetapi mempunyai kelebihan yakni tulang dan duri dari ekor hingga kepala menjadi lunak dan dapat dimakan tanpa menimbulkan gangguan.
Setelah ikan disiangi dan dicuci bersih, kemudian direndam dalam larutan garam (3 kg garam,100 liter air) selama 15-20 menit. Dalam merendam ikan dengan larutan garam sebaiknya diberi es untuk mencegah pembusukan.
Ikan hasil rendaman dilumuri bumbu-bumbu yang telah dihaluskan (bawang, garam, jahe, kunyit, kuning telur), kemudian satu persatu ditata disarangan autoclave atau press-cooker. Pengukusan dilakukan selama 60 menit dengan tekanan di bagian dalam 0,5 atmosfir untuk ikan yang bobotnya 200-300 gram, atau 1,0 atmosfir untuk ikan yang bobotnya lebih dari 300 gram.
Prinsip dasar dari pengolahan otak-otak adalah mengeluarkan daging dan duri dari tubuh ikan dengan memisahkannya dari kulitnya. Duri ikan dibuang, sementara kulitnya dijadikan sebagai pembungkus otak-otak.
Dagingnya ditumbuk halus digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan otak-otak bandeng. Buat adonan dari campuran daging ikan, kentang, dan bumbu-bumbu. Adonan tersebut dimasukkan ke dalam kulit bandeng melalui lubang di dekat kepala hingga penuh, kemudian kukus selama kurang lebih 20 menit. Agar tidak lengket, sebaiknya dibungkus dengan daun pisang.
Setelah itu, otak-otak bandeng tersebut digoreng hingga matang. Sebelum digoreng, sebaiknya otak-otak digulingkan terlebih dahulu ke dalam kocokan telur.