Untuk itu telah dicanangkan Program Tol Laut, dimana dalam Lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan 24 pelabuhan dan pembelian 609 kapal. Target ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 (2).
Diharapkan Program Tol Laut ini nantinya dapat memperlancar konektivitas antar daerah, memperkuat jaringan pelayaran, dan memangkas ongkos logistik nasional hingga 15%.
Perkembangan Lainnya
Untuk menjaga sumber daya perikanan di perairan Indonesia, armada kapal Pengawas Perikanan diperkuat. Baru-baru ini, empat kapal pengawas (Kapal Orca 1 sd 04) telah diresmikan untuk menambah jumlah kekuatan armada kapal pengawas perikanan yang dimiliki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi 35 unit dari sebelumnya berjumlah 31 unit.
Kapal ini dibangun dengan menggunakan desain dan supervisi dari MSS (Merite System Service), di produksi oleh galangan dalam negeri (PT Daya Radar Utama) dengan material besi baja dan memiliki ukuran panjang 60 meter tinggi 4,50 meter dengan kecepatan 25 knot. Jumlah awak kapal 24 orang dan bisa beroperasi hingga selama 15 hari.
Untuk pengangkutan ternak (sapi) yang selama ini lewat darat memakan waktu lama dan biaya tinggi, oleh Kementerian Pertanian telah dioperasionalkan Kapal Camara Nusantara I, untuk mengangkut ternak dari pusat produksi ternak seperti NTT ke Jakarta.
Kapal ini ini merupakan satu dari enam unit kapal ternak yang dibangun Kementerian Pertanian, dengan ukuran panjang 68 meter dan lebar 14 meter. Kapal Camara Nusantara I dibangun di galangan kapal di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Armada TNI Angkatan Laut (AL) juga terus dikembangkan dengan beberapa armada sesuai dengan fungsinya untuk mengamankan luasnya perairan Indonesia. Mulai dari armada kapal pemukul, patroli, pendukung dan armada lainnya. Enam kapal selam telah dipesan TNI AL untuk memperkuat pengamanan bawah laut. Dari keenam kapal selam itu, tiga berjenis Chang Bogo-class dan tiga lagi berjenis Kilo-class.