Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ikan Pindang, Lauk untuk Rakyat

4 Mei 2016   06:32 Diperbarui: 4 Mei 2016   20:03 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pin4-5729f174a123bd9608813bcb.jpg
pin4-5729f174a123bd9608813bcb.jpg
Gambar 4. Dinding tempat pengolahan yang tidak rapat dan kondisi yang tidak teratur ǀ Sumber Gambar: Dokpri

Dengan cita rasa yang khas, tidak terlalu asin, harga terjangkau, dan mudahnya penyajian, menjadikan produk ikan pindang ini disukai dan menjadi lauk yang merakyat bagi masyarakat kita. Hanya dengan digoreng dan ditemani sambal terasi sudah bisa menghabiskan banyak nasi. Apabila setelah digoreng, kemudian ditumis dengan cabe dan bawang merah, serta bisa juga ditambah dengan sedikit kecap, akan memberikan cita rasa tersendiri. Juga bisa dimasak pedas berkuah, baik dengan santan ataupun tidak. Kalau tidak percaya silakan dicoba.

Menurut Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP (2016), usaha pengolahan ikan pindang seperti tersebut diatas mempunyai 5 keunggulan bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam usaha ini. Kelima keunggulan tersebut adalah: upah pekerja rendah, permodalan tidak terlalu besar, biaya bahan baku rendah, bahan tambahan yang diperlukan sedikit, dan proses pengolahannya sederhana (lihat Infografik pada Gambar 5).

pin5-5729f18791fdfd4f0520530b.jpg
pin5-5729f18791fdfd4f0520530b.jpg
Gambar 5. Infografik keunggulan bisnis ikan pindang ǀ Sumber Gambar: @InvestasiKP

Akhirnya, diharapkan para pengolah ikan pindang bersedia melakukan upaya perbaikan dalam proses pengolahannya, terutama dalam hal sanitasi dan hygiene, sehingga konsumen ikan pindang dapat memperoleh dan mengkonsumsi ikan pindang yang terjamin mutu dan keamanan pangannya, serta daya awet yang lebih lama dari produk dihasilkan.

Salam dari saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun