[caption caption="Ilustrasi : goodnewsfromindonesia.org"][/caption]Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan fenomena alam, di mana posisi atau kedudukan matahari, bulan dan bumi tepat pada satu garis lurus. GMT akan terjadi di beberapa tempat di Indonesia besok pagi, Rabu 9 Februari. GMT kali ini merupakan fenomena alam yang langka, sebab terjadi 350 tahun sekali di tempat yang sama.
Oleh karena itu, fenomena ini disambut antusias oleh masyarakat Indonesia, antara lain terlihat dari pemberitaan yang beraneka ragam, sebagai berikut:
(1) GMT hanya terjadi di Indonesia dan dapat dilihat di 11 wilayah Provinsi, yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
(2) Kota-kota besar di Indonesia yang akan kebagian GMT ini adalah Bengkulu, Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Tanjung Pandan, Palu dan Ternate.
[caption caption="Ilustrasi : goodnewsfromindonesia.org"]
(4) Menteri Pariwisata Arief Yahya memprediksi keuntungan negara dari perhelatan menyaksikan GMT ini bisa mencapai Rp 1,3 triliun. Angka itu bisa tercapai jika wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai target sebanyak 100 ribu orang.
(5) Pendiri raksasa digital dunia, Google, seperti Sergey Brin juga dikabarkan akan tandang lagi ke Indonesia. Brin direncanakan akan menyaksikan GMT di Indonesia didampingi Menkominfo Rudiantara. Namun belum diketahui di lokasi mana Brin akan menyaksikan GMT tersebut.
(6) Putri Pariwisata Indonesia 2016, Dikna Faradiba ikut saksikan GMT di Belitung. Putri asal Papua Barat ini telah mempromosikan soal GMT ini ke seluruh Indonesia sejak 2 bulan yang lalu. Ia melihat antusias masyarakat dari berbagai wilayah menyambut fenomena langka ini begitu tinggi.
(7) Menyambut GMT pada 9 Maret, Provinsi Sulawesi Tengah bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi pada Minggu siang (6/3) membuka acara festival GMT. Pembukaan festival ini juga diramaikan dengan penampilan seniman dari Senegal dan Australia.
(8) Sejumlah wisatawan penikmat gerhana ramai-ramai menyambangi Sulawesi Tengah. Sampai-sampai wisatawan mancanegara membangun kampung turis tersendiri. Kampung turis itu dibangun di perbukitan di Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru, Sigi, Sulteng, sekitar 15 menit dari Palu, Ibukota Sulteng. Kampung yang dikonstruksi dari bambu dan rumbia ini eksklusif untuk wisatawan mancanegara yang pembuatannya dilakukan oleh sebuah penyelenggara acara internasional.
(9) Pemukulan dolo-dolo (pentungan) yang terbuat dari bambu secara bersamaan menandai dimulainya rangkaian kegiatan GMT di Ternate. Ada ribuan wisatawan baik lokal maupun mancanagera yang berkunjung ke Ternate hanya untuk menyaksikan GMT. Untuk menyambut momen ini, Pemkot Ternate pun menyelenggarakan Ternate Tourism Expo yang memamerkan produk lokal serta home industry.