Namun, yang menjadi masalah adalah adanya kaitan serangan Zika dengan kelainan janin. Ibu hamil yang terinfeksi virus Zika cenderung melahirkan bayi yang mengalami mikrosefalus, kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil daripada ukuran rata-rata.
Penemuan virus Zika di Jambi tersebut ibarat fenomena puncak gunung es karena kemungkinan menyebar luas, tetapi warga yang terinfeksi dianggap kena demam berdarah dengue (DBD).
Karena penularannya virus ini sama seperti virus demam berdarah yaitu oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, maka tindakan pencegahannya adalah dengan memerangi nyamuk ini. Caranya sudah banyak kita ketahui, yaitu dengan bersih lingkungan (pemberantasan sarang nyamuk/PSN), cara biologis (contohnya dengan ikan cupang), dan cara kimiawi (pengasapan dan pemberian bubuk abate).
Salam dari saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H