Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lagi, Ada Penyakit yang Mengancam Mahasiswa

14 Januari 2016   06:01 Diperbarui: 14 Januari 2016   07:13 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti). Ilustrasi : obatdemamberdarah.org"][/caption]Beberapa waktu yang lalu, hangat diberitakan tentang wabah penyakit hepatitis A yang terjadi di lingkungan kampus Intitut Pertanian Bogor (IPB). Kini ada potensi jenis penyakit lain yang mengancam mahasiswa yang tinggal di rumah kos atau asrama. Penyakit itu adalah demam berdarah.

Kondisi musim hujan saat ini memang sesuai untuk perkembang-biakan nyamuk pembawa penyakit ini. Penyebab demam berdarah adalah virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, sehingga penyakit ini populer disebut Demam Berdarah Dengue (DBD).

DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk padat (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembab dan hangat.

[caption caption="Daur hidup Aedes aegypti. Ilustrasi : info-kes.com"]

[/caption]Memang penyakit ini tidak spesifik menyerang mahasiswa penghuni kos atau asrama. Karena kenyataannya akhir-akhir ini sudah banyak tersiar berita berjangkitnya penyakit demam berdarah di beberapa wilayah di Indonesia, bahkan sudah ada korban yang meninggal dunia.

Namun tempat kos-kosan dituding menjadi kawasan yang rawan terserang penyakit DBD. Ada beberapa pemikiran yang mendasari pendapat itu, yaitu :

1) Kebersihan lingkungan sekitar kos-kosan sering terabaikan oleh penghuninya. Kebanyakan penghuni kos apatis terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Mereka hanya membersihkan kamar pribadinya sebab menganggap sudah membayar dan tidak bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kos-kosan.

2) Perilaku penghuni kos dianggap berpotensi memfasilitasi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD. Seperti kebiasaan membeli minuman kaleng atau botol yang kemudian dibuang begitu saja. Padahal wadah-wadah seperti itu bisa menampung air yang kemudian menjadi tempat jentik nyamuk berkembang.

3) Kamar kos-kosan biasanya juga banyak gantungan baju yang juga berpotensi sebagai sarang nyamuk dewasa.

Terlepas dari itu, saat ini sebaiknya seluruh masyarakat harus waspada terhadap penyakit ini. Tindakan pencegahan yang disarankan adalah melakukan penyemprotan nyamuk, membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati, menutup, membalik, atau menyingkirkan benda-benda kecil penampung air, memasang ram kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah, memasang kelambu di tempat tidur, memakai obat anti nyamuk oles (jangan gunakan pada bayi di bawah dua tahun), serta mengenakan pakaian yang cukup untuk melindungi dari gigitan nyamuk.

[caption caption="Ilustrasi : pkmrapakmahang.blogspot.co.id"]

[/caption]Jika mengalami gejala seperti flu dan demam selama lebih dari satu minggu, sebaiknya periksakan ke dokter. Ciri-ciri spesifik dari gejala DBD, yaitu demam tinggi hingga mencapai 41 derajat celsius, sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, hingga rasa sakit di belakang mata.

Bahayanya, DBD bisa berkembang menjadi sebuah komplikasi yang lebih serius, yang disebut sebagai DBD berat. DBD berat bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan tekanan darah atau syok, kerusakan organ, serta pendarahan. Oleh karena itu, segara antarkan penderita DBD berat ke rumah sakit untuk ditangani secepatnya, karena dikhawatirkan bisa berujung kepada kematian jika terlambat ditangani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun