Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ekosistem Pesisir Sebagai Penyerap Karbon

7 Desember 2015   06:23 Diperbarui: 8 Desember 2015   06:11 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayangnya, ekosistem yang sangat bermanfaat ini secara terus-menerus mengalami degradasi. Penyebab kerusakannya antara lain konversi untuk peruntukan lain, penebangan untuk kebutuhan kayu bakar, arang dan bahan bangunan, hama dan penyakit, serta binatang peliharaan pemakan daun mangrove.

Padang lamun

Lamun mengambil karbon dioksida dari atmosfer dalam proses yang dikenal sebagai 'penyerapan'. Dua pertiga dari biomassa lamun terbenam berbentuk rimpang dan akar. Jika tidak terganggu, struktur ini, beserta lamun yang mati di sekitar tanah, mampu menyimpan karbon selama berabad-abad. Ketika padang lamun rusak atau hancur, karbon dilepaskan kembali ke atmosfer.

[caption caption="Padang lamun, Foto : ecology.com"]

[/caption]

Padang lamun menempati kurang dari 0,2 % dari luas wilayah lautan di dunia, tapi mampu menimbun antara 4,2-8,4 Gt (1 Gt = 1 miliar metrik ton) karbon organik per tahun. Lamun menyimpan sekitar dua kali jumlah karbon organik per hektar dibandingkan lahan daratan. Meskipun biomassa lamun yang kecil dibandingkan dengan hutan, jumlah karbon yang mereka simpan di tanah mungkin hampir setinggi yang disimpan oleh sistem terestrial dan mangrove.

Sebagian besar hutan terestrial melepas kembali karbon yang tersimpan ke atmosfer selama kebakaran hutan, namun tanah lamun dapat mengakumulasi sampai kedalaman beberapa meter sehingga dapat menyimpan selama ribuan tahun jika tidak terganggu.

Lamun memberikan habitat dengan kelimpahan makanan dan nutrisi untuk berbagai spesies. Mereka juga memberikan perlindungan dari predator, dan berfungsi sebagai tempat pembesaran bagi banyak spesies invertebrata dan vertebrata yang masih muda. Perubahan atau gangguan terhadap padang lamun merupakan peringatan adanya peningkatan tekanan akibat aktivitas manusia. Lamun sangat sensitif terhadap perubahan yang terjadi, sehingga membuatnya menjadi 'spesies indikator', sebagai barometer bagi kesehatan ekosistem disekitarnya.

Padang lamun sangat cepat mengalami kerusakan terutama akibat aktivitas manusia. Beberapa penyebab kerusakannya antara lain pengerukan dan pengurugan, pencemaran, sampah, baling-baling dan penambatan jangkar perahu, sedimentasi, topan, gelombang pasang dan predator.

Terumbu karang

Terumbu karang juga berperan dalam penyerapan karbon, karena terumbu karang menghasilkan produktifitas primer yang sangat tinggi, sekitar 1500-3500 gC/m2/tahun. Produktifitas primer tersebut berasal dari tumbuhan dan Zooxanthelae yang berasosiasi dengan terumbu karang, yang memiliki kemampuan untuk berfotosintesis yang sangat besar. Zooxanthelae juga berfungsi menjaga terumbu karang dari berbagai faktor yang merusaknya.

[caption caption="Terumbu karang, Foto : dailymail.co.uk"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun