Seperti diketahui, dalam siklus hidupnya ikan Sidat memijah di laut dalam, setelah menetas benihnya yang transparan (glass eel) masuk ke muara-muara sungai dengan bantuan arus laut, kemudian menuju daerah hulu untuk berkembang menjadi dewasa. Pada saat siap untuk bereproduksi, mereka akan bermigrasi kembali ke laut dalam untuk memijah. Masalahnya, jika benih terlalu banyak ditangkap akan mengurangi secara signifikan jumlah Sidat yang menjadi dewasa untuk bisa bereproduksi. Demikian pula, adanya pembangunan dam atau bendungan di sungai, akan menjadi penghalang bagi Sidat untuk menuju wilayah hulu yang menjadi tempatnya berkembang menjadi dewasa dan matang.
Masalah-masalah tersebut seyogyanya sejak awal dicarikan solusi dan pengaturannya sebelum usaha budidaya dan pengolahan ikan Sidat di kembangkan, agar kelestarian ikan Sidat ini dapat dipelihara dan dipertahankan.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H