Untuk tujuan yang akurat, ikan ini memiliki mata besar yang terletak sangat dekat dengan mulut, yang memberikan penglihatan binokular yang baik. Namun matanya tidak secara otomatis tepat untuk mengatasi pembiasan, oleh karena itu mereka perlu belajar bagaimana untuk mengatasi hal ini. Posisi paling kecil penyimpangannya adalah langsung di bawah mangsa, dan ikan segera belajar bahwa ini adalah posisi yang terbaik untuk melakukan penembakan. Ikan dapat menembakkan air hingga 7 kali berturut-turut, tembakannya dapat mencapai 2-3 m, tetapi tembakan akuratnya hanya sekitar 1-1.5 m. Tembakannya dapat mencapai mangsa dalam waktu 50 milidetik. Ikan kecil dengan panjang 2-3 cm sudah bisa menembak, tetapi tembakannya hanya mencapai 10-20 cm.
Setelah jet air menjatuhkan mangsa kecilnya, dia akan mencaplok ke dalam mulut besarnya yang memang sudah mengarah keatas. Jika tembakan tidak merobohkan mangsanya, kadang-kadang berat air yang menempel pada sayap yang akan menyebabkan serangga mangsanya kehilangan pegangan dan jatuh.
Jurus lainnya
Jurus kedua untuk mendapatkan mangsanya adalah melompat keluar dari air untuk langsung menangkap mangsa, ketika mangsanya cukup dekat. Ini dilakukan karena sebagai penembak jitu dia tidak selalu mendapatkan buruannya, sehingga jika mangsa masih berada dalam jangkauannya, ikan ini lebih memilih untuk melompat keluar dari air dan mencaplok langsung dengan mulutnya. Dia bisa melompat hingga setinggi 30 cm. Ketika lompatannya gagal, mereka kemudian melakukan penembakan.
[caption caption="Melompat untuk menangkap mangsanya"]
Tetapi ikan pemanah tidak hanya menyantap mangsanya yang berada di atas air dengan cara menembak dan melompat. Jurus ketiganya adalah melakukan perburuan langsung terhadap hewan air dan ikan-ikan kecil, sehingga terkadang memaksanya menyelam ke air yang lebih dalam untuk menangkap mangsanya.
Terlihat dengan corak khas dan perilaku yang menarik membuat Ikan Pemanah menarik untuk dipelihara di akuarium. Sehingga tanpa kemampuannya yang aneh untuk menembak mangsanya tersebut, ikan ini tetap menjadi ikan hias yang populer. Namun keberadaannya di alam terancam oleh perusakan mangrove, maupun penangkapan untuk koleksi dan diperdagangkan. Dan sayangnya, mereka belum dapat dipijahkan di dalam penangkaran. -- (Disusun dari berbagai sumber) --
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H