Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengelolaan Wisata Alam di KHDTK Rarung, Nusa Tenggara Barat

18 April 2023   08:15 Diperbarui: 18 April 2023   08:20 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sektor pariwisata merupakan andalan bagi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terkait dengan pengembangan pembangunan wilayah Desa, Danau Biru telah menjadi destinasi wisata alam yang relatif baru yang layak dikembangkan.

"Objek wisata alam pegunungan Danau Biru ini masuk dalam destinasi wisata pendukung proyek Prioritas Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang pusatnya berada di bagian selatan Lombok Tengah dan diresmikan Presiden Jokowi pada tahun 2017," terang Lalu Agus Mawardi SS. M Eng, Kabid di Dinas Pariwista dan Kebudayaan (Disparbud), Kab. Loteng di kantornya, Praya, Rabu (12/05/2023).

Destinasi wisata alam di Pulau Lombok ini masih kurang dibandingkan dengan di Bali sehingga lama tinggal wisatawan, terutama wisatawan asing masih jauh dibandingkan di Bali.

"Oleh karena itu, dukungan Disparbud sangat tinggi jika KHDTK Rarung akan dikembangkan menjadi objek wisata alam pegunungan yang masih sedikit jumlahnya di Pulau Lombok ini," tegasnya bersemangat.

KHDTK Rarung ditetapkan dengan SK Menteri LHK No: SK.4762/MenLHK-PKTL/KUH/PLA-2/10/2016 seluas 325,868 ha. KHDTK Rarung sebelum tahun 1997 dikelola Pemda Prov. NTB. Kemudian terbit SK Menhut No: 353/Kpts-II/1997 yang dikelola BPK Kupang seluas 306,6 ha. Pada tahun 2007, pengelolaan KHDTK Rarung dialihkan kepada BPK Mataram, yang sekarang Balai Standar dan Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Mataram.

Pada tahun 2023, terdapat kegiatan Prioritas Nasional (PN) yang lokus kegiatannya di blok Pemanfaatan KHDTK Rarung bagian Selatan, yang terletak di Desa Pemepek, Kec. Pringgarata dengan melibatkan tiga satker lingkup Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK).

Bintarto Wahyu Wardani, S.Hut., M.Sc, selaku Kepala  BSILHK Mataram menyampaikan agar Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta fokus pada upaya pengembangan pariwisata alam di KHDTK Rarung dengan acuan SNI 8013:2014 tentang Pengelolaan Pariwisata Alam (PPA), BSILHK Mataram fokus pada kemitraan, sedangkan BSILHK Kupang fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar.

Menurut Lukman Hakim, S.Hut, MP, SNI 8013:2014 merupakan alat monitoring yang telah terstandardisasi secara nasional untuk memastikan pariwisata alam dikelola sesuai prinsip-prinsip pariwisata alam agar tidak terjadi kerusakan pada kawasan pariwisata alam tersebut.

"SNI 8013:2014 terdapat 5 prinsip, 14 kriteria dan 84 pengembangan indikator sebagai padoman dalam melaksanakan Penilaian Kesesuaian (PK) dalam pengelolaan KHDTK Rarung sebagai objek wisata alam," lanjut Penyuluh Kehutanan di BBPSIK Yogyakarta ini.

Kegiatan awal adalah survey lokasi di blok pemanfaatan seluas 30 ha baik di utara maupun di selatan KHDTK Rarung. Berdasarkan RPJP KHDTK Rarung, pengembangan wisata alam berbasis komoditi HHBK, jasa wisata alam serta pendidikan dan pelatihan kehutanan.

Blok pemanfaatan di sebelah utara, Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) berupa Danau Biru. Pada awalnya, berupa mata air yang dibendung dan seiring dengan berjalannya waktu terbentuklah danau kecil yang airnya bisa berganti-ganti. Sangat menarik dan indah jika berwarna biru. Dan akhirnya masyarakat menamainya Danau Biru, walau ukuranya tidak luas.

Sedangkan potensi wisata alam yang ada di blok pemanfaatan yang di sebelah Selatan banyak peninggalan hasil-hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) seperti budidaya lebah madu, budidaya bambu tabah, budidaya fanili, penangkaran rusa.

Potensi wisata lain berupa tracking dan sepeda, terletak di dalam KHDTK atau di sepanjang batas dengan melewati view alam yang unik dan berbukit-bukit. Jalur tracking sepanjang 5 km. Sedangkan jalur sepeda bisa menghubungkan dari bagian selatan sampai ke utara sepanjang 7 km.

Menurut Cecep Handoko, S.Hut, M.Si, potensi Camping ground terletak di tegakan Klicung yang memiliki hamparan yang datar dan relatif cukup luas dan pemandangan dengan view lereng sungai yang eksotik. Selain itu Bird Watching, yang tentunya akan menarik wisatawan asing.

Sarana dan prasarana yang sudah ada untuk pengembangan wisata di blok pemanfaatan bagian selatan antara lain: satu unit kantor, dua unit werkeet, satu unit persemaian, satu unit rumah kaca (green hous), satu unit ruang pertemuan, gapura masuk, bak air, gazebo, joglo madu, kandang rusa, dan jalan tanah baik untuk kendaraan roda dua dan empat serta jalan setapak sebagai akses di dalam KHDTK.

Menurut Lukman, berdasarkan data dan informasi yang diperoleh saat survey lokasi, salah satu alternatif pengembangan wisata di blok bagian selatan adalah wisata Eduwisata. Wisata ini menawarkan kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, selain berwisata, juga dapat belajar dan memperoleh pengetahuan dari aktivitas berwisatanya di KHDTK Rarung.

"Terkait dengan SNI PPA, terutama prinsip kelestarian sosial dan budaya serta prinsip manfaat ekonomi maka pelibatan masyarakat sekitar menjadi prioritas di era pengelolaan hutan bersama masyarakat," ujar eks peneliti Konservasi Sumberdaya Genetik ini.

Sedangkan untuk jangka panjang, perlu dipikirkan agar konektivitas antara blok pemanfaatan di utara (Danau Biru) dan bagian selatan (hasil-hasil litbang) terjadi. Tentu dengan memperhatikan prinsip kelestarian ekosistem, prinsip kelestarian ODTW (Danau Biru), dan prinsip Kepuasan, keselamatan dan kenyamanan pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun