Setelah garap-garapan di antara mereka sebagai bentuk keakraban, tibalah pembicaraan yang agak serius. Nanok sebagai tuan rumah yang baik mempersilahkan untuk menyantap apa yang sudah dihidangkan.
"Tehmu kemepyar je Nok," kata Mbah Slamet.
"Sopo sek sing ngawe? Bu Nanok.... "Jawab Hendro.
Lalu Nanok menjelaskan usul barunya hasil pemikiran selama beberapa hari tentang rencana pemberian sumbangan peralatan pencegahan Covid19 ke Almamaternya.
"Nek tak pikir-pikir, sekolahan kan belum ada kegiatan belajar mengajar dengan pertemuan langsung. Mbuh kapan wektune yo rung ngerti. Kedua Dewi dkk wingi kan wis nyumbang. Opo lewih apik kita mbantu konco-koncone dewe yang kena dampak pandemi iki?"
Slamet dan Rohman manggut-manggut nampak menerima alasan logis yang disampaikan Nanok dan Hendro.
"Lah cahe dewe sing keno dampak Covid19 ki sopo wae Nok? Koe kan intel to Nok?" Tanya Rohman.
"Musti ono Man, Engko tak golek-golek infone nek wis disepakati bersama neng WAG."
Setelah sepakat dengan ide baru dan membagi tugas diantara mereka sambil menyantap sajian yang oke banget, mereka melanjutkan silaturahmi ke rumah Danang yang jaraknya tidak terlalu jauh. Untuk menuju rumah Danang dari Rumah Nanok ke arah selatan setelah Warung Soto Slamet melewati rel kereta api belok kiri ke arah Gereja Santamaria Gamping.
Kemudian lurus ke timur sampai ringroad barat terus menyeberang ke arah Wirobrajan. Tidak jauh dari perempatan bagjo ringrioad barat belok kiri ke utara dan setelah melewati rel kereta api belok kiri dan sampailah ke rumah Danang. Di depan rumah Danang ada warung soto Girwah (Pinggir Sawah).
Danang ini lulusan Fakultas Teknik Mesin UNY yang dulu masih bernama IKIP jurusan Otomotif. Sejak SMA memang gemar otomotif dan paling antusias ketika pelajaran dan parktek otomotif.