"Sebenarnya gak takut sih. Namun kata Pak Fauzi, Si Noni itu sering ritual pada saat-saat tertentu di ruang utama. Tapi tidak tahu kapan Si Noni menampakan diri atau iseng dengan bunyi-bunyian tertentu."
"Jadi gak tahu kapan Mbak Noni iseng ya pak?"
"Iya kurang lebih begitulah. Ini kan bangunan tua, mungkin sudah banyak peristiwa aneh yang membuat Si Noni dan teman-temanya betah di sini."
"Kok jadi mrinding aku ya pak?"
"Kalau mau tau banyak tentang Si Noni, takono Kristin adik kelasmu. Mungkin dia sudah ketemu sama Si Noni."
"Njih saya pamit, maturnuwun pak ceritanya," kataku sambil bergegas pulang karena azan magrib segera tiba.
"Omahmu mburi kono to? Ati-ati ae saiki wis wayahe konco-koncone Si Noni lagek do kongko-kongko nang Tugu ngarep kantor Kepala Badan Litbang Kehutanan (Kabadan). Hahahaha."
"Ih Bapak gitu deh."
Rumahku terletak di belakang Bosbow. Memang menurut Kristin yang dapat melihat makhluk ghoib bahwa Tugu yang berada di depan Kantor Kabadan merupakan pusat kerajaan makhluk ghoib.Â
Akupun memilih langkah seribu sambil menyebut Asma Allah dengan keras-keras sambil setengah memejamkan mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H