Pernahkah Anda mendengar kalimat, "you are, what your think" dan "You are, what your eat"?Â
Â
Kalau diresap-resapi, bener juga bahwa kita itu tergantung dari apa yang kita pikirkan dan apa yang kita makan. kalau kita bisa memilih makanan dan minuman yang sehat, yaitu 4 sehat + 5 sempurna, maka insya Allah kita akan menjadi manusia yang sehat jasmani. Demikian juga sebaliknya, kita mengkonsumsi makanan yang tidak diperbolehkan oleh dokter, maka kita bisa divonis menjadi si sakit.
Apakah ada hubungan antara pikiran dengan makanan?
Kalau dihubung-hubungkan dan membaca beberapa literatur, ternyata ada. Mau lebih jelas?
Sebagaimana mulut kita yang tiap hari makan dan minum, pikiran juga demikian. Namun kapasitas perut kita terbatas. Kalau sudah kenyang gak bakalan mampu untuk dimasukan makanan lagi. Sedangkan kapasitas pikiran kita tidak terbatas. Pikiran kita lompat ke masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam hitungan detik.
Lain dengan makanan masuk ke perut lewat mulut, "makanan" pikiran masuk lewat mata (melihat film, membaca buku, melihat sekitar) dan telingga (mendengarkan radio, ceramah langsung, ngobrol-ngobrol santai).
Coba diam sejenak dan hitung berapa "makanan" yang masuk dalam 1 jam saja. Kita bisa mengingat kejadian 1 jam yang lalu, trus melompat ingat kejadian saat kita SMA/kuliah dulu di kampus tercinta, dan melompat lagi rencana kegiatan besok, setahun ke depan, dan seterusnya. Tak terbilang bukan?
Pikiran kita berhenti hanya waktu kita tidur saja. Walau ada yang tidak sependapat. Lah bermimpi, bukankah itu pikiran alam bawah sadar kita sedang bekerja?
Â
Kembali ke "you are, what your eat" di atas.