Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Parman (21)

9 Februari 2022   16:57 Diperbarui: 9 Februari 2022   17:16 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

KKN ini merupakan proses belajar para mahasiswa untuk menjadi sarjana yang memiliki kemampuan soft skill dengan karakter mulia dan bermartabat. "Di dusun inilah kami berproses untuk mengembangan diri menjadi inovator, motivator, dinamisator, dan problem solver di tengah-tengah masyarakat," kataku mewakili teman-teman.

Mendengar kata-kataku yang mendakik-dakik ini dari belakang ada yang mengintrupsi,"mas bahasane kok ngawu-ngawu to? Aku gak dong je mas," kata Pak Udin yang sudah sepuh.

"Maaf pak, mas Parman ini seorang aktifis kampus. Bahasanya semakin tidak bisa dimengerti banyak orang, maka dia merasa semakin hebat. Jadi mohon dimaklumi," kata Drajat berusaha agar suasana jadi cair lagi.

 "Njih, intinya kami mengucapkan terimakasih kepada keluarga Pak Dukuh dan semua warganya yang bersedia direpoti selama 2 bulan. Kami mohon maaf atas segala salah dan khilaf kami. Maturnuwun," tutupku.

Setelah makan pagi bersama keluarga Pak Moelharjo, kami bersalaman dalam suasana haru. Air mataku tidak terasa meleleh karena sebentar lagi akan berpisah dengan warga Dusun Karang Banyu Urip dan teman-teman senasib sepenangungan.

Bersambung......

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun