Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Parman (19)

6 Februari 2022   17:03 Diperbarui: 6 Februari 2022   17:04 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun aku lupa-lupa ingat, karena begitu dia tidak kelihatan lagi aku berkali-kali membaca nomor teleponya. Akupun segera pergi ke wartel untuk menelponya. "Aku pamit ke luar dulu, ada perlu sebentar,"pamitku ke teman-teman yang sedang asyik menikmati acara TV di malam minggu.

Waktu itu aku membawa motor Honda Win hasil dem-deman kantor Bapak. Walaupun motornya sudah tua, tapi cukup membantuku menjadi Tentor Privat Bimbel Kopma UGM yang muridnya jauh dari kos-kosan. ada yang di jalan Taman Siswa, Jakal Km 15 dekat UUI, dan Jalan Malioboro.

Akhirnya sampai juga di wartel dekat pasar Kalitirto. Tiba-tiba jantungku berdetak cukup kencang dan membuat diriku sempat ragu-ragu untuk menelponya. Antrian cukup panjang terjadi karena warteknya hanya ada 2 kamar dan malam minggu banyak pemuda yang mengantri dan begitu telpon, mereka kelihatan asyik sehingga cukup lama menunggu antrian.

Akhirnya giliranku untuk telpon tiba, nada sambung berbunyi, "halo...assalamu'alaikum," kata penerima telpon yang dari suaranya jelas ibu-ibu.

"Wa'alaikum salam bu, maaf bisa bicara dengan mbak Eni?"

"Mbak Eni siapa ya? Di sini tidak ada yang bernama Eni. Ini siapa ya?"

"E...e...temanya mbak....siapa ya yang kuliah di Stiper bu," jawabku mulai  grogi.

"Oh...Betty mungkin mas. Tapi ini siapa?!" Kata ibu yang kedengeran mulai agak meninggi nadanya.

"Temanya Beti....bu," jawabku terbata-bata.

"Iya....tapi siapa? Apa masnya gak punya nama ya?!" Tambah kenceng saja suara dan nadanya.

"Par.....Parman bu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun